Kemenkop Bakal Optimalkan Peran KSP untuk Skema Pembiayaan Kopdes Merah Putih

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 26 Juni 2025 | 12:25 WIB
Menteri Koperasi RI Budi Arie Setiadi. (SinPo.id/dok. Kemenkop)
Menteri Koperasi RI Budi Arie Setiadi. (SinPo.id/dok. Kemenkop)

SinPo.id - Kementerian Koperasi (kemenkop) mendorong terwujudnya ekosistem pembiayaan awal yang kondusif bagi Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes) Merah Putih melalui kerja sama strategis dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP), untuk menjamin operasionalnya tidak tersandung dengan modal awal.

Menurut Menkop Budi Arie Setiadi, saat ini terdapat beberapa lembaga potensial dapat mendukung pembiayaan Kopdes Merah Putih. Selain KSP terdapat Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Bank Pembangunan Daerah (BPD) bahkan Bank anggota Himbara. 
 
"KSP yang existing saya minta terlibat (dalam pembiayaan) karena saat ini kita fokus pada Kopdes Merah Putih. KSP juga perlu terlibat dalam memberikan pelatihan, bantuan manajemen, asistensi bisnis, dan pendampingan lainnya," ujar Budi dalam Rapat Koordinasi (rakor) terkait Skema Pembiayaan Pada Kopdes Merah Putih Melalui KSP di Jakarta, Rabu, 25 Juni 2025. 

Budi menjabarkan, pembiayaan KDKMP melibatkan Bank Himbara, LPDB, koperasi, BPD, dan KSP/KSPPS. Karena KDKMP merupakan program yang berdampak langsung bagi masyarakat, sehingga diperlukan pengawasan preventif untuk cegah isu negatif

"Maka, daya saing KSP perlu ditingkatkan agar bersaing dengan bank komersil. Keterlibatan KSP untuk mendukung program KDMP sekaligus memastikan bahwa program perlu dukungan dan kolaborasi bersama koperasi eksisting," paparnya.

Dijelaskan, pada akhir Oktober 2025, Presiden menargetkan 80.000 KD/KMP sudah operasional. Untuk itu, perlu penguatan sinergitas  dan pendampingan antar stakeholders. "KSP diharapkan dapat bersinergi dalam pembentukan maupun kegiatan operasional KDKMP," kata Menkop.

Kesediaan KSP untuk pembiayaan 19 percontohan Kopdes Merah Putih terdiri dari Makmur Mandiri 2 unit, KSPPS Nusa Ummat Sejahtera 2 unit, KSP Sahabat Mitra Sejati 2 unit, Kopsyah Benteng Mikro Indonesia 3 unit, KSP Mitra Dhuafa 2 unit, KSP Kopdit Pintu Air 3 unit, KSP Nasari 3 unit di Provinsi: Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan KSP TLM Indonesia 2 unit di Provinsi NTT dan Provinsi Bali.

"Beberapa KSP/KSPPS lainnya segera menyusul beberapa ke depan," ungkap Menkop.

Sementara itu, Seskemenkop Ahmad Zabadi  menjelaskan, koperasi memiliki peran sangat strategis dalam struktur perekonomian Indonesia, terutama di tingkat desa. Karena itu, keberadaan Kopdes harus didukung melalui pembiayaan yang terstruktur dan berkelanjutan agar dapat menjalankan fungsi sebagai penggerak ekonomi desa.

"Kopdes/Kel Merah Putih ini bukan hanya sebagai lembaga yang mendukung kebutuhan ekonomi masyarakat desa, tetapi juga sebagai wadah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi desa. Oleh karena itu alat ukur dari Kopdes/Kel Merah Putih ini adalah seberapa besar dampaknya bagi masyarakat," kata Zabadi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI