Yenny Wahid: Isu PKI hanya untuk Konsolidasi Politik

Laporan: Ria
Kamis, 08 Oktober 2020 | 11:21 WIB
Yenny Wahid
Yenny Wahid

sinpo, JAKARTA, Yenny Wahid menilai banyak orang yang takut secara berlebihan terhadap komunisme, padahal mereka tidak memahami apa itu komunisme yang sesungguhnya. Komunisme sendiri tidak statis, tetapi dinamis, seperti Rusia dengan mayoritas penduduk beragama Kristen Ortodoks dan China yang diprediksi akan menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia pada tahun 2050, sehingga menghapus stigma bahwa komunisme anti terhadap agama.

“Komunisme sesungguhnya sudah bangkrut karena gagal memahami karakteristik dasar manusia dengan hasrat dan ambisinya. Di Indonesia sendiri, PKI telah menjadi bagian dari sejarah masa lalu yang tidak mungkin bangkit lagi. Isu PKI yang masih bergulir sekarang ini hanya untuk konsolidasi politik. Sebagaimana dulu, isu PKI pernah menjatuhkan Soekarno dan menaikkan Soeharto menjadi presiden,” demikian Yenny Wahid.

Hal itu disampaikan Yenny Wahid dalam diskusi webinar bertajuk “Tragedi G30S dan Rekonsiliasi ala Gus Dur” pada Rabu (7/10) malam, yang digelar oleh Konsorsium Kader Gus Dur (KKGD). Webinar diikuti ratusan peserta dengan Keynote Speaker Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid (Ketua Umum KKGD). Menghadirkan pembicara AS Hikam selaku mantan Menristek Era Presiden KH. Abdurrahman Wahid dan Zastro al-Ngatawi selaku asisten pribadi Gus Dur.

Menurut Yenny, semua adalah korban peristiwa masa lalu itu. “Bangsa ini adalah korban. Karenanya, kita harus menempuh jalan rekonsiliasi yang sudah digagas oleh para kiai dan diperjuangkan secara gigih oleh Gus Dur. Sehingga jangan mudah terprovokasi. Baik dengan isu revolusi politik maupun isu agama. Pembantaian yang terjadi di masa lalu itu, masih mungkin terjadi lagi. Ini yang harus kita antisipasi bersama,” pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI