Henry Indraguna: Konflik Israel-Iran Berdampak Luas bagi Indonesia
SinPo.id - Pemerintah Indonesia mendorong semua pihak berunding untuk mencapai penyelesaian konflik yang permanen terkait konflik antara Israel dan Iran, yang diperkeruh dengan turut sertanya Amerika Serikat (AS).
Penasehat Ahli Balitbang DPP Partai Golkar Henry Indraguna menganalisis dampak global dan implikasi konflik Israel-Iran strategis bagi Indonesia sangat luas, mencakup aspek ekonomi, politik, sosial, dan lingkungan. Globalisasi membawa peluang dan tantangan bagi Indonesia.
Kedua negara itu telah terlibat perang selama bertahun-tahun, yang fluktuasi intensitasnya bergantung pada peristiwa geopolitik. Permusuhan keduanya merupakan salah satu sumber ketidakstabilan di Timur Tengah.
"Konflik bersenjata yang kembali memanas antara Iran dan Israel sejak awal 2025 telah mengubah peta geopolitik kawasan Timur Tengah. Aksi saling serang secara terbuka antara kedua negara membawa dampak luas tidak hanya bagi kawasan. Namun juga tatanan global termasuk Indonesia, yang berperan penting dalam diplomasi dunia Islam dan menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik," ujar Henry dalam keterangannya, Selasa, 24 Juni 2025.
"Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar dengan ekonomi menengah besar dan posisi strategis dalam G20, OKI, dan ASEAN, Indonesia tidak bisa bersikap pasif dalam menghadapi konsekuensi dari perang ini," sambungnya.
Menurut Henry, secara nasional berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan mendorong respons kebijakan yang cepat, adaptif, dan berbasis kepentingan nasional.
"Isu strategis yang dihadapi Indonesia terkait gejolak harga energi gangguan pengiriman minyak dari kawasan Teluk Persia melalui Selat Hormuz menyebabkan lonjakan harga minyak mentah dunia, yang berdampak pada APBN, subsidi BBM, dan inflasi domestik," kata dia.
Aspek potensi dampak ekonomi kenaikan harga BBM, sambung Henry, tekanan fiskal Sosial-Keamanan potensi konflik horizontal, hoaks sektarian, radikalisasi Politik Luar Negeri dilema posisi diplomatik, tekanan dari kekuatan blok kemanusiaan desakan solidaritas Islam, kebutuhan pengiriman bantuan.
Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia perlu memperkuat kebijakan energi nasional dengan mempercepat transisi ke Energi Baru Terbarukan (EBT) dan memperluas impor dari negara non-Timur Tengah.
"Indonesia perlu tampil sebagai mediator netral di forum internasional seperti OKI, G20, dan PBB untuk mendorong gencatan senjata dan solusi dua negara (two-state solution). Salurkan bantuan kemanusiaan yang netral melalui mekanisme multilateral dan organisasi kemanusiaan lintas-negara," jelasnya.
Strategis menurut Henry untuk mengedukasi publik melawan hoaks perang dan narasi radikal, khususnya di media sosial yang banyak diakses generasi muda. Indonesia dapat menjalin kerja sama di Asia dan Timur Tengah untuk menyuarakan perdamaian dunia.
"Konflik Israel–Iran bukan sekadar isu regional, tapi krisis global yang menuntut kepemimpinan moral dan politik dari Indonesia. Pemerintah, partai politik, dan gerakan pemuda harus bergerak selaras untuk memastikan stabilitas nasional dan ketahanan generasi mendatang," katanya.
Henry percaya tantangan global seperti konflik Iran-Israel harus dihadapi dengan kepemimpinan yang kuat, kebijakan yang adaptif, dan komitmen terhadap Pancasila serta UUD 1945.
"Indonesia harus tetap menjadi jangkar perdamaian dunia dan teladan dalam stabilitas kawasan. Sebagai mitra strategis pemerintah dan pengemban suara rakyat, serta siap menjadi garda depan dalam merespons krisis global demi kepentingan nasional Indonesia," pungkasnya.
