Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Ekonom Minta Pemerintah Jaga Daya Beli dan Inflasi
SinPo.id - Ekonom senior sekaligus Executive Director Segara Institute Piter Abdullah menyarankan pemerintah Indonesia untuk tetap menjaga daya beli masyarakat, menjaga inflasi, sebagai antisipasi dari perang Iran dan Israel yang kini dibantu langsung oleh Amerika Serikat (AS).
Sebab, Parlemen Iran sudah memutuskan untuk menutup Selat Hormuz, sebagai sikap atas serangan AS terhadap tiga lokasi fasilitas nuklir mereka.
"Pemerintah harus menjaga daya beli masyarakat, menahan agar inflasi tetap terkendali, dan menjaga permintaan domestik agar industry bisa bertahan," kata Piter saat dihubungi SinPo.id, Senin, 23 Juni 2025.
Piter menilai, dampak dari konflik ini tidak mudah bagi dunia global, terlebih Indonesia. Karena, pemerintah saat ini menghadapi keterbatasan fiskal.
Namun, pemerintah dan umumnya masyarakat, harus mengantisipasi worst scenario, perang meluas dan lebih lama. Termasuk mengantisipasi harga minyak melonjak, ekspor dan impor terganggu, inflasi berpotensi juga meningkat. Dan, perekonomian yg saat ini melambat bisa semakin melambat.
"Pemerintah perlu mengantisipasi dengan kebijakan-kebijakan yang diharapkan mampu mengurangi dampak negatif perang Iran-Israel. Untuk semua ini perlu Ada terobosan kebijakan. Apa itu? ya harus dipikirkan oleh pemerintah," tukasnya.
Sebagai informasi, Parlemen Republik Islam Iran telah mengambil langkah berani untuk menutup Selat Hormuz menyusul serangan AS di tiga lokasi nuklir di negara itu. AS telah meminta China untuk campur tangan membujuk Iran agar tak menutup Selat Hormuz.
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran sekarang akan membuat keputusan akhir tentang apakah akan menutup Selat Hormuz atau tidak, Press TV Iran melaporkan.
Keputusan untuk menutup selat itu belum final dan tidak dilaporkan secara resmi bahwa parlemen sebenarnya telah mengadopsi rancangan undang-undang untuk tujuan tersebut.
Seorang anggota komisi keamanan nasional parlemen Esmail Kosari mengatakan, "Untuk saat ini, (parlemen telah) sampai pada kesimpulan bahwa kita harus menutup Selat Hormuz, tetapi keputusan akhir dalam hal ini adalah tanggung jawab Dewan Keamanan Nasional Tertinggi."

