AS Bombardir Nuklir Iran, PBB dan Negara-negara Arab Langsung Mengutuk
SinPo.id - Dunia dikejutkan oleh langkah Amerika Serikat yang melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir Iran, memicu gelombang kecaman global. Presiden AS Donald Trump, dalam pidato larut malamnya pada Minggu, 22 Juni 2025, bahkan mengancam akan melakukan serangan susulan jika Iran tidak menyerah pada tuntutan perdamaian.
“Akan ada perdamaian atau akan ada tragedi yang lebih besar bagi Iran. Ingat, masih banyak target yang tersisa,” tegas Trump, dilansir AFP.
Dalam pidatonya, Trump menegaskan bahwa AS siap melakukan serangan lanjutan dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan, jika Teheran tetap menolak berdamai.
Kecaman keras datang dari pihak Iran. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyebut serangan AS sebagai agresi militer brutal yang tak bisa dimaafkan.
“Ini adalah pelanggaran serius dan belum pernah terjadi terhadap Piagam PBB dan hukum internasional,” ucap Araghchi dalam pidatonya di pertemuan OKI di Istanbul, dikutip Al Jazeera.
Iran menegaskan bahwa AS akan bertanggung jawab penuh atas segala konsekuensi berbahaya dari tindakan agresif tersebut.
Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan kekhawatiran mendalam atas tindakan militer AS terhadap Iran, menyebutnya sebagai eskalasi berbahaya yang mengancam perdamaian global.
“Tidak ada solusi militer. Satu-satunya jalan adalah diplomasi,” tegas Guterres melalui pernyataan resmi PBB.
Sementara itu, Presiden Kuba, Chile, dan Venezuela juga mengutuk serangan tersebut. Kuba menyebutnya sebagai tindakan yang menjerumuskan dunia ke krisis tak terbalikkan, sementara Venezuela menyebutnya sebagai agresi militer terang-terangan.
Kerajaan Arab Saudi menyatakan "keprihatinan mendalam" dan mendesak Amerika Serikat untuk menahan diri dan menghentikan ketegangan.
“Perlu segera dilakukan upaya internasional untuk meredakan ketegangan dan menemukan solusi politik,” tulis Kementerian Luar Negeri Saudi.
Negara-negara Teluk seperti Qatar juga menyuarakan kekhawatiran akan dampak bencana bagi kawasan dan dunia akibat eskalasi ini.
Kelompok Palestina Hamas, yang memiliki kedekatan dengan Iran, juga mengecam keras serangan udara AS, menyebutnya sebagai kepatuhan buta terhadap agenda Israel dan ancaman langsung terhadap keamanan global.
“Kami akan meminta pertanggungjawaban penuh kepada Amerika dan Israel atas eskalasi ini,” tegas pernyataan resmi Hamas.

