Prabowo Kenang Bantuan Rusia: Saat RI Masih Miskin, Tak Diminta Segera Bayar Utang
SinPo.id - Presiden Prabowo Subianto mengenang hubungan diplomatik panjang antara Indonesia dan Rusia yang telah terjalin selama 75 tahun. Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin di Istana Constantine, Saint Petersburg, Kamis 19 Juni 2025, Prabowo menyampaikan penghargaan atas dukungan Rusia terhadap Indonesia sejak masa awal kemerdekaan.
"Hubungan antara Rusia dan Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang. Tahun ini kita memperingati 75 tahun hubungan diplomatik. Federasi Rusia selalu menjadi mitra penting bagi Indonesia di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya," ujar Prabowo dalam pernyataan bersama yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Prabowo secara khusus mengapresiasi sikap tanpa pamrih Rusia (dulu Uni Soviet), yang tetap memberikan bantuan kepada Indonesia meskipun saat itu negara ini berada dalam kondisi ekonomi yang sangat sulit.
"Pada saat Indonesia masih sangat miskin, Rusia membantu tanpa meminta kita kembali bayar utang dalam waktu cepat. Tapi akhirnya walaupun beberapa puluh tahun, kami kembalikan utang kami pada saat itu," kata Prabowo.
Ia menekankan bahwa rakyat Indonesia tidak akan pernah melupakan dukungan tersebut, terutama kontribusi Rusia dalam pembangunan infrastruktur yang menjadi fondasi kemajuan Indonesia.
Menurut Prabowo, bantuan Rusia telah nyata terlihat dari banyaknya proyek pembangunan besar, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di sejumlah kota besar lain di Indonesia.
"Sewaktu Indonesia masih baru merdeka dan sangat miskin, Uni Soviet saat itu—di mana Rusia adalah intinya—sudah sangat membantu kami. Sampai hari ini rakyat Indonesia tak lupa dengan bantuan dari Rusia," tutur Prabowo.
"Begitu banyak gedung-gedung besar, jembatan, kereta api, pabrik besar yang dibangun dengan bantuan Rusia," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan harapan agar hubungan Indonesia dan Rusia semakin erat di masa depan. Ia menekankan pentingnya kerja sama di bidang perdagangan, energi, pertanian, serta pengembangan teknologi.
"Pertemuan saya dengan Presiden Putin hari ini berlangsung dengan intens, hangat, dan produktif. Di semua bidang—ekonomi, kerja sama teknis, perdagangan, investasi, pertanian—semua telah mengalami peningkatan yang berarti," kata Prabowo.
Sebelumnya, Presiden Putin juga menyatakan kesiapan Rusia untuk menambah pasokan migas ke Indonesia dan mempercepat realisasi proyek nuklir untuk tujuan damai.
