Diduga Rebut Pacar, Perempuan di Pontianak Dianiaya dan Ditelanjangi Tiga Cewek,

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 19 Juni 2025 | 00:02 WIB
Garis Polisi
Garis Polisi

SinPo.id -  Seorang perempuan berinisial NN (20) menjadi korban kekerasan brutal dan perundungan yang dilakukan oleh tiga orang perempuan di Pontianak, Kalimantan Barat. Ketiganya, yang diketahui berinisial PT, AF, dan SQ, nekat menganiaya hingga menelanjangi korban hanya karena tuduhan menjalin hubungan dengan kekasih dari salah satu pelaku.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Wawan Darmawan, menjelaskan peristiwa memilukan ini terjadi pada Jumat, 13 Juni 2025 sekitar pukul 14.53 WIB di sebuah rumah di Jalan Martadinata, Gang Pala 3 No 97, Pontianak Barat.

"Awal kejadian karena cemburu, pacar dari salah satu pelaku diduga selingkuh dengan korban. Tiga pelaku yang diamankan adalah PT, AF, dan SQ," ujar Wawan, dikutip Rabu 18 Juni 2025.

Ketiga pelaku awalnya mengaku ingin mengklarifikasi isu perselingkuhan antara korban dengan laki-laki berinisial DK. Namun saat bertemu di lokasi, mereka justru menyerbu NN yang sedang berada di rumah temannya.

“Terjadi cekcok dan mengakibatkan penganiayaan serta pengeroyokan,” tambahnya.

Korban kemudian diseret ke luar kamar, dipukul, ditendang, bahkan dipaksa bersujud. Tidak berhenti di situ, para pelaku secara sadis memaksa NN melepaskan seluruh pakaiannya hingga telanjang. Aksi tak manusiawi itu direkam salah satu pelaku menggunakan ponsel.

Mirisnya, video tersebut kemudian diunggah ke Instagram Story milik pelaku SQ dan bahkan disebar melalui pesan langsung (DM) ke sejumlah akun media sosial lainnya.

“Setelah kejadian, video kekerasan itu diunggah ke Instagram Story akun kedua milik SQ, bahkan ada juga video korban dalam keadaan telanjang yang dikirim lewat pesan langsung ke akun Instagram orang lain,” kata AKP Wawan.

Polisi telah mengamankan ketiga pelaku dan mendalami lebih lanjut unsur pidana dalam kasus ini, termasuk soal pelanggaran UU ITE, kekerasan fisik, serta penyebaran konten asusila.

Kasus ini kembali membuka mata publik terhadap maraknya kekerasan antar perempuan yang dipicu oleh kecemburuan buta dan penyebaran kekerasan melalui media sosial.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI