AS dan Iran Bahas Pertemuan Rahasia soal Perang & Nuklir, Trump Serukan Evakuasi Massal dari Teheran

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 18 Juni 2025 | 06:48 WIB
Presiden AS Donald Trump (SinPo.id/ Getty Images)
Presiden AS Donald Trump (SinPo.id/ Getty Images)

SinPo.id -  Ketegangan geopolitik di Timur Tengah semakin memanas. Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan tengah membuka jalur komunikasi diplomatik dengan Iran, menyusul eskalasi konflik bersenjata dengan Israel yang memicu kekhawatiran global.

Menurut laporan eksklusif dari situs Axios pada Senin 17 Juni 2025, diskusi sedang berlangsung antara kedua negara terkait rencana pertemuan rahasia antara utusan khusus AS, Steve Witkoff, dan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, dalam waktu dekat.

Tujuan utama pembicaraan ini adalah membahas kesepakatan nuklir dan peluang mengakhiri konflik langsung antara Iran dan Israel, yang kini telah menelan korban jiwa dari kedua belah pihak.

Sinyal seriusnya situasi juga datang dari mantan Presiden AS Donald Trump, yang mempercepat kepulangannya dari KTT G7 di Kanada untuk kembali ke Washington, DC pada Senin. Dalam pernyataan kepada pers, Trump menyebut dirinya harus kembali lebih awal "karena alasan yang jelas".

Melalui platform Truth Social, Trump juga mengeluarkan seruan keras agar seluruh warga sipil segera mengevakuasi Teheran, ibu kota Iran.

“Iran seharusnya menandatangani ‘kesepakatan’ yang saya minta mereka tandatangani. Sungguh memalukan, dan membuang-buang nyawa manusia,” tulis Trump.

“Saya sudah katakan berkali-kali: IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR! Semua orang harus segera mengevakuasi Teheran!”

Ketegangan terbaru ini dimulai sejak Jumat (13/6) lalu, ketika Israel melancarkan serangan udara dan drone secara terkoordinasi ke beberapa fasilitas militer dan nuklir Iran. Serangan itu dilaporkan menyebabkan kerusakan besar dan memicu serangan balasan dari Iran ke wilayah Israel.

Situasi ini membuat sejumlah pihak internasional khawatir akan potensi pecahnya perang regional skala penuh, mengingat posisi strategis Iran dan keterlibatan berbagai aliansi militer.

Sementara itu, Gedung Putih belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pertemuan Witkoff-Araqchi, namun sumber diplomatik menyebut pembicaraan kemungkinan akan berlangsung secara tertutup di negara ketiga.

Dengan segala perkembangan ini, dunia kini menatap penuh cemas arah perundingan antara dua negara yang selama ini dikenal bersitegang tajam. Apakah diplomasi akan berhasil menyelamatkan kawasan dari perang besar berikutnya, atau justru kegagalan dialog akan mempercepat kehancuran? Waktu akan menjawab.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI