Sirene Meraung di Tel Aviv, Israel Klaim Cegat Rudal Iran, Warga Luka Saat Mengungsi

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 18 Juni 2025 | 01:20 WIB
Rudal (pixabay)
Rudal (pixabay)

SinPo.id -  Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memuncak. Militer Israel mengklaim telah mencegat sebagian besar serangan rudal terbaru yang diluncurkan dari wilayah Iran pada Selasa 17 Juni 2025 waktu setempat. Namun, sirene serangan udara tetap menggelegar di sejumlah wilayah, memicu kepanikan massal.

“Beberapa rudal diluncurkan dari Iran ke negara Israel. Sebagian besar berhasil dicegat,” demikian pernyataan militer Israel, dikutip dari AFP.

Serangan terjadi pada Selasa sore, memaksa penduduk Tel Aviv dan wilayah utara segera mencari perlindungan. Suasana mencekam menyelimuti kota pesisir itu, terlebih setelah ledakan keras terdengar tak lama usai sirene berbunyi di Tel Aviv dan Yerusalem.

Badan medis darurat Magen David Adom melaporkan bahwa empat orang terluka dalam proses evakuasi ke tempat perlindungan. Meskipun sistem pertahanan udara Israel disebut berhasil mencegat mayoritas rudal dan drone, beberapa proyektil tetap menembus sistem pertahanan dan jatuh ke pemukiman.

Polisi Israel, melalui saluran Telegram, menyebut bahwa sejumlah pecahan rudal menghantam kawasan Tel Aviv dan sekitarnya, menyebabkan kerusakan material, namun tidak ada korban jiwa dari insiden terbaru ini.

Wilayah Tel Aviv, Bnei Brak, Petah Tikva, dan Haifa juga terkena dampak serangan rudal pada malam Minggu hingga Senin sebelumnya. Sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat hantaman rudal Iran ke wilayah Israel.

Sementara itu, Iran sebelumnya mengklaim bahwa serangan udara Israel ke wilayahnya pada Minggu (15/6) menewaskan 224 orang, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Namun, Teheran belum merilis data korban terbaru pascaserangan balasan ke Israel.

Konflik terbuka antara Iran dan Israel ini memicu gelombang evakuasi warga asing dari kedua negara, sementara komunitas internasional terus menyerukan deeskalasi. Namun hingga kini, rentetan serangan dan aksi balasan masih berlangsung.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI