Konflik Iran-Israel Semakin Memanas: DPR Minta Pemerintah Segera Evakuasi WNI

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 17 Juni 2025 | 17:51 WIB
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB Syamsu Rizal (SinPo.id/EMediaDPR)
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB Syamsu Rizal (SinPo.id/EMediaDPR)

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB Syamsu Rizal, mendesak pemerintah segera mengambil langkah antisipatif, di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel, salah satunya mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari wilayah rawan konflik.

Pasalnya, Kementerian Luar Negeri RI mencatat bahwa saat ini terdapat 386 WNI yang berada di Iran, sebagian besar mahasiswa yang tinggal di kota Qom yakni 258 orang dan Teheran sekitar 90 orang, serta sisanya tersebar di kota-kota lain.

“Keselamatan 386 WNI yang kini berada di zona konflik —terutama mahasiswa di Qom dan Teheran— harus menjadi prioritas," kata Deng Ical, sapaan akrab Syamsu Rizal, dikutip Selasa, 17 Juni 2025.

"Pemerintah, melalui Kemenlu dan KBRI Teheran, harus segera meningkatkan status kewaspadaan dan membuka jalur evakuasi aman,” imbuhnya.

Ia pun meminta agar Kementerian Luar Negeri, TNI, dan lembaga terkait, untuk segera membentuk satuan tugas evakuasi (task force) secepatnya, termasuk menyiapkan transportasi darat atau udara guna membawa WNI ke negara netral.

Pihaknya juga mengingatkan pemerintah agar segera mendiskusikan evakuasi tersebut dengan negara-negara tetangga dan mitra diplomatik untuk mendapatkan bantuan logistik serta izin transit.

“Saya juga dorong agar komunikasi darurat dipastikan 24/7, agar setiap WNI bisa melaporkan keberadaan, kondisi, dan kebutuhan mereka secara real-time,” tuturnya.

Dalam situasi yang sangat berbahaya ini, pihaknya menegaskan keselamatan WNI tidak bisa ditawar. Segingga pmerintah harus segera melakukan langkah-langkah konkret. Pasalnya, potensi dampak kemanusiaan dari konflik ini sangat besar dan bisa menjalar ke negara-negara sekitar.

"Kita tidak bisa menunggu hingga situasi benar-benar memburuk. Pemerintah harus memiliki rencana kontinjensi yang jelas dan memastikan komunikasi aktif dengan para WNI di wilayah terdampak," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI