Eskalasi Konflik Israel-Iran Meningkat, Okta Kumala: Evakuasi WNI Harus Jadi Prioritas

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 17 Juni 2025 | 09:45 WIB
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN Okta Kumala Dewi
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN Okta Kumala Dewi

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI Okta Kumala Dewi mengingatkan keselamatan dan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah terdampak konflik Israel-Iran harus menjadi prioritas pemerintah.

Menurutnya, langkah cepat dan akurat dalam mendata serta memastikan keberadaan WNI sangat krusial. Sebab, ada ratusan WNI baik sebagai mahasiswa, peziarah, jemaah haji, maupun pekerja yang saat ini berada di Iran maupun Israel.

"Pemerintah harus segera memverifikasi jumlah WNI di Iran dan Israel, memastikan mereka dalam kondisi aman, dan menyiapkan skenario evakuasi jikalau eskalasi konflik terus terjadi," ujar Okta.

Lebih jauh, Legislator dari Fraksi PAN itu menyatakan konflik Israel-Iran harus menjadi bahan refleksi bagi Indonesia bahwa dunia tengah menghadapi ketegangan global yang nyata.

Dia menyebut pentingnya Indonesia tetap berperan aktif menyuarakan perdamaian melalui jalur diplomasi. Namun, harus dibarengi dengan penguatan sistem pertahanan dan keamanan nasional

"Diplomasi damai adalah jati diri kita, tetapi kita juga tidak boleh lengah. Dunia tidak sedang baik-baik saja. Jika kita ingin damai, maka kita juga harus siap menghadapi potensi ancaman. Si vis pacem, para bellum," tegasnya.

Bagi Okta, penguatan pertahanan bukan soal agresi, melainkan kesiapan negara dalam menjaga kedaulatan dan keselamatan rakyatnya di tengah ketidakpastian global.

Wakil Rakyat dari Dapil Banten III itu juga menekankan bahwa salah satu akar konflik berkepanjangan di kawasan Timur Tengah tidak dapat dilepaskan dari persoalan utama, yakni belum terwujudnya kemerdekaan Palestina.

Okta menilai Indonesia harus tetap konsisten dan lantang dalam menyuarakan dukungan terhadap hak-hak rakyat Palestina untuk merdeka dan hidup dengan martabat di tanah airnya sendiri. Menurut dia, dukungan terhadap kemerdekaan Palestina bukan hanya bagian dari komitmen kemanusiaan, tetapi juga amanat konstitusi Indonesia yang menolak segala bentuk penjajahan.

"Ini adalah amanat konstitusi kita: penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Kita harus tetap menjadi salah satu negara terdepan yang memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina," ucapnya.

Di tengah sorotan dunia terhadap konflik militer antara Israel dan Iran, Okta juga menyampaikan apresiasi kepada warga negara Indonesia yang tergabung dalam gerakan solidaritas internasional Global March to Gaza. Aksi damai ini memperjuangkan pembukaan akses kemanusiaan ke Gaza dan dilakukan oleh ribuan aktivis dari berbagai negara, termasuk beberapa dari Indonesia.

"Meskipun infonya, tidak mendapatkan izin dari pemerintahan Mesir untuk ke Gaza. Saya mengapresiasi keberanian dan komitmen warga negara kita yang terus menyuarakan kemerdekaan untuk Palestina. Ini mencerminkan wajah Indonesia yang peduli, aktif, dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan," kata Okta.

Dia menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya eskalasi konflik antara Israel dan Iran. Dalam situasi yang semakin tidak menentu ini, Okta menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus mengambil pelajaran penting dari dinamika global yang terjadi sekarang.

"Kita harus melindungi rakyat Indonesia di mana pun mereka berada. Kita harus semakin aktif berdiplomasi menyuarakan perdamaian dan meningkatkan kapabilitas pertahanan serta keamanan. Kemudian juga, kita tidak boleh berhenti menyuarakan kemerdekaan bagi Palestina sebagai salah satu jalan menuju perdamaian yang berkeadilan di Timur Tengah," katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI