Wow Dunia Kuno Terkubur 34 Juta Tahun Ditemukan di Bawah Es Antartika

Laporan: Tim Redaksi
Selasa, 17 Juni 2025 | 03:39 WIB
Antartika (mongabay)
Antartika (mongabay)

SinPo.id -  Sebuah bentang alam purba seluas lebih dari 19.000 km² ditemukan terkubur lebih dari 1,6 km di bawah es tebal Antartika Timur. Penemuan menakjubkan ini mengungkap jejak sungai, lembah, dan hutan kuno yang tersimpan sejak lebih dari 34 juta tahun lalu.

“Ini seperti membuka kapsul waktu,” kata Profesor Stewart Jamieson dari Durham University, pemimpin studi yang dipublikasikan Senin 16 Juni 2025.

Bentang alam ini terletak di Wilkes Land, kawasan terpencil Antartika yang selama ini luput dari perhatian dunia. Dengan bantuan data satelit dan radar penembus es, para ilmuwan berhasil menggambarkan lanskap dramatis yang tersimpan rapat sejak masa sebelum Antartika menjadi kutub beku.

Fakta menarik lainnya, serbuk sari pohon palem pernah ditemukan di sepanjang pantai Antartika, menjadi bukti nyata bahwa kawasan ini dahulu merupakan wilayah hijau beriklim sedang dengan hutan dan aliran sungai.

Blok-blok tanah tinggi yang kini beku membentuk struktur raksasa sepanjang 120–168 km, dipisahkan oleh lembah-lembah selebar 40 km dan sedalam lebih dari 1.100 meter.

“Tanah di bawah es Antartika Timur bahkan lebih misterius daripada permukaan Mars,” kata Jamieson.

Es di area ini disebut sebagai lapisan es berbasis dingin, artinya es menempel pada tanah sehingga tidak banyak mengikis permukaan di bawahnya. Ini memungkinkan pelestarian bentuk asli lanskap jutaan tahun silam.

Profesor Neil Ross dari Newcastle University mengatakan, penemuan ini bukan hanya soal sejarah, tetapi juga penting untuk memahami bagaimana Antartika bisa berubah di masa depan seiring pemanasan global.

“Ini membantu kita memahami bagaimana lapisan es bisa bereaksi terhadap perubahan iklim,” ujarnya.

Jika kadar CO₂ dan suhu global terus meningkat, kemungkinan bagian dari lapisan es Antartika Timur akan mulai mencair. Namun, untuk menembus lapisan es setebal itu dan menyentuh tanah purba, butuh dana dan teknologi besar.

Penelitian juga mengungkap bahwa saat benua Gondwana pecah, daratan yang bergerak menciptakan retakan dan celah, membentuk relief khas sebelum es menyelimuti semuanya.

Sekitar 14 juta tahun lalu, lapisan es mulai terbentuk dan tetap bertahan bahkan saat suhu global menghangat pada periode Pliosen.

“Kami menemukan bukti sungai yang terbentuk sebelum kedatangan es,” ujar Jamieson lagi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI