Jelang Japan Open 2025 Ginting & Gregoria Siap Comeback, PBSI Pasangkan Fajar dengan Fikri
SinPo.id - Sisa waktu sekitar satu bulan menjelang Japan Open 2025 dimanfaatkan maksimal oleh para pebulu tangkis elite Indonesia untuk mempersiapkan diri. Turnamen bergengsi level BWF World Tour Super 750 ini akan digelar pada 15–20 Juli 2025 di Tokyo, Jepang, dan menjadi momen comeback bagi sejumlah pemain utama yang sempat absen.
Dua andalan tunggal Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung, ditargetkan tampil kembali setelah absen cukup lama dari kompetisi internasional.
“Tentu sedih harus istirahat dari beberapa turnamen. Mungkin ini cara terbaik saya untuk bisa cepat pulih. Saya berharap vertigo saya segera hilang dan bisa bertanding lagi,” ungkap Gregoria, seperti disampaikan PBSI pekan lalu.
Fajar Dipasangkan dengan Fikri, Ganda Putra Dirombak
Kejutan juga datang dari sektor ganda putra. Untuk tur Asia bulan Juli hingga Agustus, PBSI akan mencoba pasangan baru: Fajar Alfian akan berduet dengan Muhammad Shohibul Fikri.
“Fajar akan dipasangkan dengan Fikri untuk Japan Open, China Open, dan Macau Open,” ujar pelatih ganda putra, Antonius Budi Ariantho, Jumat (14/6/2025).
Hal ini terjadi karena Daniel Marthin masih menjalani pemulihan cedera, sementara Muhammad Rian Ardiantomengambil cuti karena urusan keluarga.
“Pasangan baru ini diharapkan menjaga ritme tanding mereka agar tidak kehilangan performa,” tambah Antonius.
Pasangan ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani yang baru saja menjadi runner-up Indonesia Open 2025, juga akan bertolak ke Jepang.
“Kami akan istirahat sejenak, melakukan perawatan, dan menargetkan ikut Japan, China, dan Macau Open,” ujar Reza optimistis.
Sementara itu, ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi mengincar hasil lebih baik setelah beberapa kali terhenti di babak perempat final.
“Kami ingin tampil lebih maksimal di Japan Open. Sekarang fokus ke perbaikan kualitas individu,” kata Amallia Cahaya Pratiwi.
Japan Open 2025 bukan sekadar ajang kumpul pemain elite dunia, tetapi juga titik balik penting bagi atlet pelatnas. Turnamen ini juga akan menjadi tolok ukur kesiapan mereka menghadapi fase akhir musim, termasuk BWF Finals dan kejuaraan dunia.
