Menkomdigi Dorong Kolaborasi Digital Indonesia dan Filipina

Laporan: Sigit Nuryadin
Sabtu, 14 Juni 2025 | 19:56 WIB
Menkomdigi Meutya Hafid (SinPo.id/Antara)
Menkomdigi Meutya Hafid (SinPo.id/Antara)

SinPo.id - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mendorong penguatan kerja sama antara Indonesia dan Filipina dalam membentuk masa depan digital yang inklusif, aman, dan berlandaskan nilai kemanusiaan. 

Menurut dia, tantangan global seperti kecerdasan artifisial (AI) memerlukan pendekatan lintas negara yang berbasis etika dan kepercayaan bersama.

Hal itu disampaikan Meutya dalam saat menghadiri dalam peringatan Hari Kemerdekaan ke-147 Republik Filipina di Jakarta, Sabtu, 14 Juni 2025.

“Transformasi digital adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Tetapi bagaimana kita mengelolanya, itulah yang menentukan masa depan. Indonesia dan Filipina memiliki kesempatan besar untuk menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi yang tidak hanya canggih, tetapi juga manusiawi,” ujar Meutya dalam keterangan resminya, Sabtu, 14 Juni 2025.

Dia menegaskan pentingnya membangun tata kelola digital yang tidak hanya efisien secara teknis, tetapi juga adil dan berpihak pada masyarakat. 

Meutya juga menyebutkan, kolaborasi kedua negara di bidang regulasi AI, perlindungan data, dan pengembangan talenta digital disebut Meutya sebagai kunci menciptakan sistem digital yang berkelanjutan.

“Kerja sama ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal nilai. Kita ingin memastikan bahwa setiap kemajuan teknologi juga membawa dampak positif bagi demokrasi, hak asasi manusia, dan kesejahteraan rakyat,” ungkap dia. 

Dalam sambutannya, Meutya juga menyampaikan bahwa kedekatan Indonesia dan Filipina melampaui aspek geografis, diidasari pula oleh sejarah solidaritas dan semangat kolektif sebagai bagian dari ASEAN.

“Dari perdamaian regional hingga transformasi digital, kita terus berjalan beriringan. Kami menyambut kepemimpinan Filipina di ASEAN 2026 dan siap bekerja sama menghadapi tantangan geopolitik maupun teknologi yang makin kompleks,” kata Meutya. 

Meutya bahkan menyelipkan kisah pribadinya yang mencerminkan kedekatannya dengan Filipina. “Saya tumbuh dalam cerita dan kenangan tentang Filipina. Nama panggilan saya di rumah adalah Bing, yang akrab di sana. Bagi saya, ini bukan sekadar negara sahabat, tapi bagian dari identitas,” tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI