Serangan Israel ke Iran Picu Krisis Udara: Maskapai Dunia Batalkan dan Alihkan Penerbangan ke Timur Tengah

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 14 Juni 2025 | 05:24 WIB
Pesawat Kepresidenan
Pesawat Kepresidenan

SinPo.id -  Krisis di Timur Tengah kembali memanas. Sejumlah maskapai penerbangan global membatalkan dan mengalihkan rute penerbangan menyusul serangan militer Israel terhadap Iran pada Jumat 14 Juni 2025 dini hari. Langkah ini diambil sebagai respons atas memburuknya situasi keamanan di wilayah tersebut.

Ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran merembet ke sektor penerbangan internasional. Puluhan maskapai besar dunia menyatakan penghentian sementara dan pengalihan rute penerbangan ke berbagai wilayah di Timur Tengah, termasuk Tel Aviv, Teheran, Baghdad, Beirut, hingga Amman.

Grup Lufthansa, salah satu operator terbesar Eropa, memutuskan memperpanjang penangguhan penerbangan ke Tel Aviv hingga 31 Juli, dan menghentikan layanan ke dan dari Teheran pada periode yang sama. Rute ke Amman, Erbil, dan Beirut juga dihentikan setidaknya hingga 20 Juni.

Maskapai lain yang mengikuti langkah serupa antara lain:

Air France: Menangguhkan seluruh penerbangan ke Tel Aviv dan terus memantau situasi.

Aegean Airlines (Yunani): Membatalkan seluruh penerbangan ke/dari Israel pada 13 Juni.

ITA Airways (Italia): Menutup penerbangan ke Tel Aviv hingga 31 Juli.

Emirates (UEA): Membatalkan penerbangan ke Iran, Irak, Yordania, dan Lebanon pada 15 Juni.

AJET (Turki): Membatalkan rute ke Iran, Irak, dan Yordania hingga Senin (16/6), serta membatasi penerbangan ke Lebanon hanya pada siang hari.

Air Astana (Kazakhstan): Mengalihkan rute ke Sharm El-Sheikh, Dubai, Doha, Manama, dan Madinah untuk menghindari wilayah udara Iran dan Irak.

Red Wings (Rusia): Membatalkan penerbangan ke Israel hingga pukul 10.00 waktu Moskow (07.00 GMT/14:00 WIB) pada 14 Juni.

“Penerbangan malam menuju Tel Aviv telah dialihkan ke bandara alternatif dan telah mendarat di Moskow. Kami meminta maaf kepada para penumpang,” ujar Red Wings dalam pernyataan resminya. Mereka juga memastikan pengembalian dana dan penjadwalan ulang jika situasi memungkinkan.

Serangan yang dilakukan Israel pada Jumat dini hari disebut menghantam fasilitas militer dan situs nuklir Iran, menewaskan tiga pejabat militer senior Iran. Pemerintah Iran mengutuk keras serangan tersebut dan berjanji akan memberikan balasan yang "setimpal".

BERITALAINNYA
BERITATERKINI