Ketua DPR: Pengoplosan Gas Subsidi Kejahatan terhadap Rakyat Kecil
SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani, menyebut kasus pengoplosan gas subsidi sebagai kejahatan terhadap rakyat kecil. Menurutnya, praktik ilegal tersebut bukan hanya merugikan negara, tetapi juga mengancam keselamatan jutaan warga.
Ia pun menyebut kasus tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat subsidi yang ditujukan untuk melindungi masyarakat berpenghasilan rendah. Sehingga, pemerintah diminta untuk bertindak tegas.
“Pengoplosan gas subsidi sangat mengancam keselamatan rakyat. Pemerintah tidak boleh menutup mata. Dan penegak hukum harus tegas dalam mengusut kasus ini,” kata Puan, dalam keterangan persnya, dikutip Jumat, 13 Juni 2025.
Ia menilai, akar masalah kasus pengoplosan gas bersubsidi terletak pada rapuhnya sistem pengawasan lintas sektor. Mulai dari distribusi Pertamina, pengawasan Kementerian ESDM, hingga deteksi dini oleh aparat penegak hukum di lapangan.
"Kalau bisa sampai ada anjing penjaga di gudang pengoplos, itu artinya mereka sudah merasa nyaman beroperasi. Artinya juga, pengawasan kita terlalu longgar, atau bahkan ada pembiaran," tegasnya.
Oleh sebab itu, Puan mendesak adanya reformasi total dalam pengawasan LPG subsidi, termasuk pemanfaatan teknologi pelacakan, dan transparansi data distribusi hingga tingkat pengecer.
“Saya sering mendengar laporan dan keluhan masyarakat mereka beli gas tapi isinya tidak sesuai, dan mereka tidak tahu harus bagaimana. Mereka mau tak mau hanya menerima saja, dan ini sangat mengkhawatirkan baik dari sisi keadilan dan keselamatan buat rakyat,” tuturnya.
Terakhir, Puan mendorong pembentukan satuan tugas lintas kementerian yang bisa merespons cepat dugaan penyimpangan program gas bersubsidi tersebut, agar praktik-praktik nakal semacam itu dapat segera diakhiri.
"Negara tidak boleh kalah dari pihak-pihak yang mengancam keselamatan warga dan mengambil hak-hak rakyat yang memang berhak mendapatkan subsidi,” ungkapnya.
“Kalau tidak segera diperbaiki, praktik seperti ini akan terus menggerogoti kepercayaan rakyat terhadap kebijakan subsidi, dan yang paling dirugikan adalah rakyat kecil," kata Puan menambahkan.
Diketahui, kasus pengoplosan gas subsidi kembali ditemukan di tiga titik di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Dari lokasi pengoplosan, polisi menyita ratusan tabung gas ukuran 12 dan 3 kilogram (kg).
Bahkan para pelaku pengoplos gas subsidi sengaja memelihara anjing untuk menjaga gudang pengoplosan. Namun sayangnya, dari tiga lokasi tersebut, tidak satu pun pelaku yang bisa ditangkap karena diduga sudah mengetahui kedatangan petugas.

