Sebelum Divaksin COVID-19, Reisa Ingatkan Imunisasi Anak Lengkap
sinpo, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, dr Reisa Brotoasmoro tak bosan mengingatkan agar masyarakat selalu patuh pada protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 berlangsung di Indonesia.
"Ingat memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan dan mencuci tangan dengan baik dan benar," ujar Reisa melalui keterangan pers yang dikutip Selasa (6/10/2020).
Ia menegaskan, saat ini pemerintah sedang menyiapkan program vaksinasi COVID-19 secara bertahap untuk melindungi masyarakat. Menurutnya, hal yang paling penting ialah imunisasi dasar lengkap sebelum divaksinasi.
Dalam catatan sejarah dunia, vaksinasi sukses terhadap terkendalinya, bahkan hilangnya penyakit menular di negeri ini. Keberhasilan ini, katanya, bahkan juga terjadi di berbagai negara belahan dunia.
"Seperti cacar, BCG, TT, DPT, polio, measles, Hepatitis B, DPT/HB, DPT -HB-HIB, IPV dan HPV, PCV, JE dan Campak Rubella di Jawa dan luar Jawa," ucapnya.
Reisa mengungkapkan, ada sekitar 800 ribu anak-anak di Indonesia yang belum lengkap imunisasi dasarnya. Dirinya mengingatkan bahwa imunisasi dasar adalah hak setiap anak.
"Imunisasi dasar lengkap adalah hak anak-anak kita, kewajiban kita memastikan mereka mendapatkannya. ada 836.993 anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap," jelasnya.
Adapun yang dimaksud imunisasi dasar lengkap ialah imunisasi Hepatitis B (HB-0) untuk bayi berusia kurang dari 24 jam, kemudian imunisasi BCG dan Polio 1 untuk bayi usia 1 bulan.
"Lalu DPT-HB-HIB 1, Polio 2 dan Rotavirus untuk bayi usia 2 bulan. Imunisasi DPT-HB-HIB 2 dan Polio 3 untuk bayi usia 3 bulan, DPT-HB-HIB 3, Polio 4, IPV atau Polio Suntik dan Rotavirus untuk bayi usia 4 bulan, serta imunisasi campak atau MR untuk bayi usia 9 bulan," tuturnya.
Reisa menyadari di masa pandemi ini masih banyak orang tua yang takut membawa anaknya imunisasi ke rumah sakit atau Posyandu. Hal itu disebabkan banyaknya berita hoaks yang beredar di media sosial dan mempengaruhi masyarakat.
Imunisasi dasar lengkap pada anak, katanya, bertujuan mencegah agar tidak terjadinya wabah penyakit lain. Reisa juga mengingatkan masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan saat berada di tempat pelayanan kesehatan.
"Kami tegaskan lagi bahwa Posyandu, Puskesmas, rumah sakit, klinik dan pos imunisasi lainnya telah diwajibkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tetap memberikan pelayanan selama masa pandemi," sarannya.

