Ricuh di Los Angeles, KJRI Imbau WNI Hindari Kerumunan Demonstrasi

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 09 Juni 2025 | 12:51 WIB
Bentrokan demonstran dengan polisi di Los Angeles. (SinPo.id/Anadolu)
Bentrokan demonstran dengan polisi di Los Angeles. (SinPo.id/Anadolu)

SinPo.id - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), mengimbau kepada warga negara Indonesia (WNI) di wilayah kerjanya untuk tetap waspada dan menghindari titik-titik demonstrasi yang berpotensi ricuh.

Hal ini menyusul terjadinya bentrokan di Los Angeles yang dipicu demonstrasi penangkapan terduga imigran ilegal dan anggota geng oleh imigrasi AS (ICE) 

"Sehubungan dengan situasi yang berkembang di Los Angeles dan sekitarnya, kami mengimbau kepada seluruh warga negara Indonesia untuk lebih berhati-hati dan menghindari daerah-daerah yang berpotensi terjadi bentrokan atau demonstrasi," imbau KJRI Los Angeles melalui akun resmi Instagramnya, Senin, 9 Juni 2025. 

KJRI juga meminta WNI untuk memperhatikan perkembangan berita lokal, memantau potensi demonstrasi, terutama yang berkaitan dengan isu imigrasi. WNI juga diminta menjauhi kerumunan bila terdapat indikasi akan terjadi bentrokan agar terhindar dari risiko keamanan.

"Waspadai daerah rawan, utamanya pada area sekitar pusat kota atau lokasi yang sering menjadi tempat demonstrasi terkait kebijakan imigrasi," bunyi pernyataan tersebut.

KJRI Los Angeles juga menekankan pentingnya membawa identitas resmi, seperti paspor atau Real ID saat bepergian, dan mematuhi instruksi dari otoritas setempat jika berada di area yang terdampak.

"Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, dapat menghubungi Hotline KJRI Los Angeles di nomor +1 (213) 590-8095," tulis mereka.

Sebagai informasi, ratusan demonstran bentrok dengan polisi di Los Angeles selama tiga hari berturut-turut saat pemerintahan Donald Trump melanjutkan penggerebekan imigrasi di negara bagian California. 

Demonstran berkumpul di luar gedung federal di pusat kota Los Angeles pada Minggu, menuntut agar penggerebekan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di tempat kerja di kota terbesar kedua di Amerika segera dihentikan.

Polisi lantas menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, serta konfrontasi yang disertai kekerasan dan menangkap puluhan orang, menurut media, tetapi para demonstran tetap bertahan.

"Komunitas yang sangat kuat, dan inilah alasan kami hadir, dan kami akan terus hadir karena, yah, merupakan kewajiban dan tugas bagi kita semua untuk berada di sini dan melawan penindasan dan para penculik ini," kata Nabil Shukir kepada stasiun televisi ABC7, seperti dikutip Anadolu, Senin 9 Juni 2025.

Trump pun memerintahkan pengerahan 2.000 pasukan Garda Nasional California ke Los Angeles pada hari Minggu. Garda Nasional dikirim untuk "menangani pelanggaran hukum yang dibiarkan berkembang" di California.

Gubernur California Gavin Newsom menolak pengerahan pasukan oleh Trump. "Pemerintah federal mengambil alih Garda Nasional California dan mengerahkan 2.000 tentara di Los Angeles, bukan karena kurangnya penegak hukum, tetapi karena mereka menginginkan tontonan," kata Newsom dalam sebuah pernyataan. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI