Pemerintah Diminta Mulai Pikirkan Solusi Jika Pilkada Tak Jadi Digelar
sinpo, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyikapi fenomena wafatnya kandidat calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2020 akibat terinveksi COVID-19 yang ramai diperbincangkan belakangan ini.
Dikabarkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaporkan ada tiga kandidat calon kepala daerah yang meninggal dunia akibat terpapar Corona.
Mereka antara lain calon Bupati Berau yakni Muharram, calon Walikota Bontang yakni Adi Darma dan calon Bupati Bangka Tengah yakni Ibnu Soleh.
Bamsoet mendorong pemerintah dan penyelenggara Pemilu, memberikan kesempatan kepada partai politik, gabungan partai politik, atau perorangan untuk mengganti calon kepala daerah tersebut.
"Ini sebagaimana diatur dalam PKPU No. 3 tahun 2017 tentang Pencalonan Pilkada, pasal 78 ayat (1) huruf d, apabila cakada tersebut berhalangan tetap," kata Bamsoet di Jakarta, Senin (5/10/2020).
Dirinya pun mengingatkan pemerintah bahwa terdapat potensi dampak yang cukup fatal apabila pelaksanaan Pilkada 2020 tetap dilanjutkan, tanpa memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan.
Menurutnya, ancaman keselamatan dan keamanan warga negara serta timbulnya krisis kepercayaan publik pada demokrasi bisa terjadi.
"Serta tidak optimalnya kinerja penyelenggara Pilkada 2020 karena ada anggotanya yang terkena COVID-19, sehingga harus menjalani perawatan kesehatan untuk waktu tertentu," imbuhnya.
Lebih lanjut, dirinya turut mendorong pemerintah dan penyelenggara Pilkada dapat mempertimbangkan untuk memperketat pelaksanaan protokol kesehatan pada setiap tahapannya.
Selain itu, pemerintah juga harus mulai mencari solusi, jika penyelenggaraan Pilkada pada tahun ini tidak jadi digelar dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 yang masih terus meningkat.
"Mengingat, keselamatan dan kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas dan fokus pemerintah," ucapnya.
