Menuju 500 Tahun Jakarta, Pemprov DKI Siapkan Karnaval Budaya

SinPo.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempersiapkan perayaan besar menuju Hari Ulang Tahun (HUT) ke-500 Kota Jakarta dengan menggelar karnaval budaya bulanan di kawasan Sudirman-Thamrin. Uji coba karnaval perdana akan dilaksanakan pada Minggu, 29 Juni 2025, dan melibatkan hingga 5.000 seniman Betawi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyampaikan, kegiatan ini bukan hanya bagian dari perayaan, tetapi juga langkah konkret pelestarian budaya lokal yang bisa dinikmati warga secara langsung di ruang publik.
“Kami ingin masyarakat Jakarta merasakan euforia budaya kotanya sendiri. Ribuan pelaku seni Betawi akan kita hadirkan untuk memberikan pengalaman budaya yang otentik dan meriah,” kata Rano di Jakarta Minggu, 8 Juni 2025.
Menurut dia, acara akan diawali dengan pertunjukan pencak silat, tari-tarian khas Betawi, hingga sajian musik dan kuliner tradisional. Adapun seluruh kegiatan akan berlangsung di sepanjang area Bundaran HI hingga Jalan MH Thamrin.
“Kita coba jadikan karnaval ini sebagai agenda bulanan, bukan hanya event seremonial. Ini cara kami memperkenalkan budaya secara konsisten, dan tentunya sebagai pemanasan menuju ulang tahun Jakarta yang ke-500,” ungkap dia.
Selain itu, lanjut Rano, Pemprov DKI juga akan memperluas titik-titik hiburan dalam CFD, yang tidak hanya berpusat di Jakarta Creative Zone (Dukuh Atas), tapi juga merambah ke area Gelora Bung Karno (GBK) dan sekitar air mancur Bundaran HI.
Dia pun menekankan, keberadaan hiburan di CFD berdampak positif bagi masyarakat. Berdasarkan evaluasi internal, program ini meningkatkan tingkat kebahagiaan warga yang hadir.
“Kami mencatat dari pengamatan sebulan terakhir, kegiatan seni di CFD meningkatkan antusiasme warga. Bukan hanya sehat karena olahraga, tapi juga ada unsur hiburan yang membuat mereka lebih senang,” kata Rano.
Rano juga menyebut, CFD menjadi salah satu cara efektif dalam menekan emisi karbon di Jakarta, dengan lebih banyak warga beraktivitas di luar ruang tanpa kendaraan, kualitas udara pun menunjukkan perbaikan.
“Kalau ini bisa kita perluas dan buat lebih menarik, tentu semakin banyak warga yang memilih jalan kaki atau bersepeda. Dampaknya tidak hanya sosial dan budaya, tapi juga lingkungan,” tandasnya.