Tingkatkan Kualitas Garam Rakyat, Jokowi Minta Jajaran Inovasi Teknologi Produksi

Laporan: Tisa
Senin, 05 Oktober 2020 | 13:45 WIB
Presiden Joko Widodo (Foto: Biro Pers Setpres)
Presiden Joko Widodo (Foto: Biro Pers Setpres)

sinpo, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas dengan topik Percepatan Penyerapan Garam Rakyat melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (5/10/2020).

Dalam pengantarnya, Jokwoi  menyoroti dua permasalahan utama yang dihadapi terkait dengan penyerapan garam rakyat. Pertama, yaitu masih rendahnya kualitas garam rakyat sehingga tidak memenuhi standar untuk kebutuhan industri. 

"Ini harus dicarikan jalan keluarnya. Kita tahu masalahnya, tapi enggak pernah dicarikan jalan keluarnya," ujar Jokowi kepada jajarannya.

Kepala Negara mengungkapkan, data per 22 September tercatat masih 738 ribu ton garam rakyat yang tidak terserap oleh industri Tanah Air. 

"Ini agar dipikirkan solusinya, sehingga rakyat garamnya bisa terbeli. Kemudian, masih rendahnya produksi garam nasional," katanya. 

Menurut Presiden, sering kali solusi yang dipakai untuk menangani masalah ini yaitu impor garam dan masalah tersebut telah berlangsung lama tanpa ada penyelesaian. 

"Sebagai contoh, kebutuhan garam nasional di tahun 2020 sebanyak 4 juta ton per tahun, sedangkan produksi garam nasional baru mencapai 2 juta ton. Akibatnya, alokasi garam untuk kebutuhan industri masih tinggi, yaitu 2,9 (juta) ton," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Jokowi menilai langkah-langkah perbaikan harus dikerjakan pemerintah. Langkah perbaikan dilakukan dengan mulai pembenahan besar-besaran pada rantai suplai di hulu sampai hilir.

Presiden asal Surakarta ini lalu meminta agar jajarannya memerhatikan ketersediaan lahan produksi, serta meminta agar integrasi dan ekstensifikasi lahan garam rakyat di 10 provinsi dipercepat. 

Selain itu, Jokowi juga mendorong upaya agar produktivitas dan kualitas garam rakyat meningkat dengan melakukan inovasi teknologi produksi.

"Terutama washing plant harus betul-betul kita kerjakan sehingga pascaproduksi itu betul-betul bisa memberikan ketersediaan terutama dalam gudang penyimpanan. Sekali lagi, persiapan pengembangan hilirisasi industri garam harus betul-betul dikerjakan kemudian mengembangkan industri turunannya," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI