Harga Naik, Ekspor Jalan, Petani Jagung Bengkayang Rasakan Berkah Panen Raya

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 06 Juni 2025 | 15:32 WIB
Presiden Prabowo pimpin Panen Raya Jagung di Kalbar (SinPo.id/dok. PCO)
Presiden Prabowo pimpin Panen Raya Jagung di Kalbar (SinPo.id/dok. PCO)

SinPo.id - Panen Raya Jagung membawa berkah tersendiri bagi petani diBengkayang, Kalimantan Barat. Serapan hasil panen Bulog sebesar Rp5.500 per kilogram,sangat berarti bagi petani, sebab selama ini mereka biasa menjual kepada pengumpulmandiri di kisaran angka Rp4.000-an per kilogram.

Semisal Yaplem, warga Bengkayang yang sudah 20 tahun menanam jagung. Ia sempatmerasa nasibnya tidak pasti, akibat harga jual jagung yang kerap jatuh. “Kini, denganadanya dukungan pemerintah, saya makin giat menanam jagung,” ujarnya, saat turut mengikuti kegiatan Presiden Prabowo Subianto menghadiri Panen Raya Jagung Kuartal II2025 di Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis, 5 Juni 2025.

Mirip dengannya, Andri, juga warga Bengkayang, malah sudah sempat banting stir menjadi penyadap getah karet. “Saya sempat berhenti tanam jagung dan beralih jadi pengumpulkaret. Berkat kebijakan Pak Prabowo ini, saya kembali menanam jagung,” katanya.

Sedangkan Supriyanto mengaku sangat terbantu dengan dukungan pemerintahmengajarkan metode baru dalam menanam jagung. Ilmu baru didapat bersamaan denganbantuan pupuk, bibit, dan alat pertanian, termasuk teknologi dalam memberantas hama.“Jadi hasil saya lebih banyak, kualitas lebih bagus, harga lebih tinggi. Itu yang diekspor keMalaysia jagung saya,” katanya.

Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential CommunicationOffice-PCO) Prita Laura, panen kali ini sekaligus menjadi momentum ekspor perdana ke-Malaysia yang dilakukan serentak di Bengkayang, Sumbawa (NTB) dan Gorontalo(Gorontalo).

Sebanyak 120 ribu ton jagung diekspor ke Kuching, Malaysia. Permintaan dariNegeri Jiran tersebut mencapai 240 ribu ton jagung per tahun.Keberhasilan panen raya kali ini berkat sinergi para pihak. Antara lain, TNI AU menyediakan lahan untuk ditanami rakyat, Polri mendampingi petani memaksimalkan hasil, KementerianPertanian menyediakan kebutuhan petani, dan Bulog menyerap hasil panen dengan hargabaik. dengan adanya kolaborasi para pemangku kepentingan mendukung aktivitas mereka.

“Kini, petani jagung senang, harga lebih tinggi, hasil lebih banyak, pasar lebih luas denganekspor” ujar Prita yang menemui langsung sejumlah petani jagung di Bengkayang.

Sebelumnya, saat memberikan sambutan, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kebahagiaannya karena produksi pangan di Kuartal II 2025 meningkat hingga 48 persen dibanding Kuartal I. "Laporan tadi saya terima, kuartal pertama peningkatan produksi kitasudah 48 persen, hampir 50 persen. Peningkatannya sekitar 6 juta ton, Kuartal I tahun lalu, sekarangsudah mendekati 9 juta ton," kata Presiden.

Selain itu, ujar Presiden, sebelumnya setiap satu hektar ladang jagung hanya bisamenghasilkan 4 ton. Tahun ini, hasilnya sudah mampu digenjot mencapai 6 hingga 8 tonper 1 hektar lahan. Atas peningkatan tersebut, Presiden yakin swasembada jagung di Indonesia bisa diraihlebih cepat.

Di saat memberikan sambutan, Presiden sempat bertanya langsung kepadaMenteri Pertanian, apakah tahun 2026 swasembada jagung bisa dicapai? “Saya diberijaminan, tahun 2026 kita tidak impor jagung lagi,” kata Presiden.

Presiden menekankan keberhasilan bukan jatuh dari langit, melainkan dari keringat,pikiran, tenaga dan inisiatif kita sendiri dengan hati yang bersih dari semua unsur. “Swasembada pangan adalah kunci dari kemerdekaan. Bangsa tidak merdeka kalau tidakbisa produksi makannya sendiri. Karena itu, perjuangan saya tidak akan tenang sebelumIndonesia swasembada pangan,” tegas Presiden.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI