Orasi Ilmiah, Menteri PPPA Ajak Wisudawan Universitas Ngurah Rai Dukung Kesetaraan Gender

Laporan: Tisa
Sabtu, 03 Oktober 2020 | 16:11 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga (Foto: Humas Kementerian PPPA)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga (Foto: Humas Kementerian PPPA)

sinpo, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menghadiri Wisuda Pascasarjana XI dan Sarjana XXXVIII Universitas Ngurah Rai Tahun 2020 yang digelar secara virtual, Sabtu (3/10/2020).

Melalui orasi ilmiahnya, ia mengajak para wisudawan Tanah Air untuk berpartisipasi dan memberikan dukungan terhadap pembangunan nasional.

Dirinya menegaskan, hingga kini masih banyak perempuan dan anak yang belum mendapatkan manfaat pembangunan yang setara, serta masih mengalami kekerasan. 

"Gelar kesarjanaan telah diraih, kini saatnya bertindak secara nyata memberikan manfaat dan daya guna kepada masyarakat, khususnya perempuan dan anak sebagai implementasi dari ilmu yang didapat," ujar Bintang, Sabtu (3/10/2020).

Menteri PPPA mengungkapkan, pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan nasional mencakup semua dimensi dan aspek sosial kehidupan.

"Dimulai dari institusi sosial terkecil, yakni keluarga, sampai ke lembaga masyarakat, dunia usaha, media, dan pemerintah, demi mewujudkan masyarakat adil dan makmur tanpa terkecuali. Dukungan Saudara sekalian merupakan kekuatan bagi kita semua di bidang pekerjaan apapun nantinya,” tuturnya. 

Ia menjelaskan, Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2016 menunjukkan bahwa 1 dari 3 perempuan pernah mengalami kekerasan selama hidupnya. 1 dari 10 perempuan mengalami kekerasan dalam 12 bulan terakhir. 

Sementara itu, imbuhnya, Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja 2018 (SNPHAR) menunjukkan bahwa 2 dari 3 anak usia 13-17 tahun pernah mengalami kekerasan.

Dirinya mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan 5 (lima) arahan terkait prioritas pembangunan PPPA pada tahun 2020-2024. 

Arahan tersebut diantaranya peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak.

“Berbagai prioritas tersebut merupakan cross cutting isu yang dari tahap pencegahan sampai penanganannya membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak," ucapnya.

Untuk itu, kata dia, perlu adanya kesadaran dan keterlibatan semua pihak dalam menyuarakan dan mengedukasi seluruh lapisan masyarakat, baik terkait program-program PPPA, serta pentingnya hak-hak perempuan dan anak yang perlu ditanamkan dalam persepsi masyarakat. 

"Hal tersebut contohnya mengenai penerapan implementasi Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan yang menaikkan batas usia perkawinan perempuan menjadi 19 tahun,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Menteri Bintang mengajak para wisudawan untuk memunculkan kesadaran, upaya, partisipasi dan keterlibatan aktif dalam mendukung kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. 

“Saya mengajak para wisudawan untuk menjadi bagian dalam perjuangan kita bersama, demi mewujudkan kesetaraan gender dan pembangunan nasional yang berpihak kepada perempuan dan anak, serta menghasilkan hasil karya yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa. Perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju,” pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI