Ditargetkan Rampung Oktober, Pembangunan Gedung Unipi Persis Telan Anggaran Rp117,1 Miliar
SinPo.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyelesaikan pembangunan gedung Universitas Persatuan Islam (Unipi) Persis di Bandung, Jawa Barat, dengan progres telah mencapai 41 persen.
Gedung baru Unipi dibangun di Jalan Rancamalang, Margaasih, Kabupaten Bandung, di atas lahan seluas 11.000 m2. Pekerjaan ini terdiri dari dua gedung yang masing-masing terdiri dari lima lantai dengan luas total 15.942 m2. Pekerjaan ini dimulai pada 9 Oktober 2024 dan ditargetkan selesai pada 8 Oktober 2025.
"Saya bersama Pak Wamen Dikdasmen yang juga selaku Wakil Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) hadir di sini untuk mengecek pembangunan Unipi yang saat ini sudah 41 persen," kata Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti saat meninjau pembangunan gedung bersama Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Atip Latipulhayat, dalam keterangannya, Minggu, 1 Juni 2025.
Diana menekankan pentingnya menjaga kualitas dan estetika dalam pembangunan. "Saya minta kualitas, estetika dan pembangunan berkelanjutan tetap harus menjadi perhatian. Saya minta untuk dilakukan perapihan pekerjaan. Mudah-mudahan gedung ini bisa langsung dimanfaatkan oleh civitas akademika Unipi," kata Diana.
Diana menjelaskan, pembangunan gedung baru Unipi dilakukan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Jawa Barat, Direktorat Jenderal Prasarana Strategis, Kementerian PU melalui kontraktor PT Waskita Beton Precast dengan nilai kontrak Rp117,1 miliar. Selain gedung lingkup pekerjaan meliputi ground water tank, rumah pompa, power house, plaza dan parkiran.
Sementara itu, Wamen Dikdasmen Atip Latipulhayat, mengapresiasi dukungan Kementerian PU dalam pembangunan gedung ini.
"Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Bu Wamen yang telah memeriksa pembangunan gedung satu per satu. Hal ini bukan hanya menjadi pengetahuan bagi kami, tetapi sesuatu yang sangat berharga untuk ditindaklanjuti agar menghasilkan bangunan yang berkualitas sehingga bermanfaat bagi Persis dan Indonesia," kata Atip.
