CERI Ungkap Dugaan Penyebab Kelangkaan BBM Beberapa Waktu Lalu
SinPo.id - Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengungkap penyebab langkanya BBM di sejumlah kota di Indonesia yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Ia menduga kedatangan seorang yang dikenal sebagai raja minyak berinisial MRC sebagai penybab utama kelangkaan minyak tersebut.
"Sudah pasti kedatangan MRC ke Indonesia dalam sekejap itu tujuannya selain untuk menyelamatkan anaknya sebagai dan orang kesayangan dan kepercayaannya yang keduanya saat ini masih ditahan Kejaksaan Agung," ujar Yusri dalam keterangannya yang dikutip pada Minggu, 1 Juni 2025.
Yusri menduga kedatangan MRC dalam rangka memastikan kerajaan bisnis yang dia bangun selama 20 tahun bisa tetap eksis terus.
"Jadi ganti casing alias ganti pemain depan saja," kata dia.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari bungkam ketika dikonfirmasi CERI mengenai penyebab BBM di Bengkulu dan Balikpapan.
Semua pertanyaan konfirmasi tersebut tidak dijawab oleh Heppy hingga Rilis Media CERI ini ditayangkan.
Dalam proses penegakan hukum, Jampidsus Kejagung sejak 25 Februari 2024 awalnya telah menetapkan 7 tersangka dan pada 26 Februari 2025 menyusul dua tersangka lagi, yakni Riva Siahaan, Sani Dinar, Yoki Firnandi, Agus Purwono, Maya Kusmaya dan Edward Corne dari Pertamina dan Muhammad Kerry Ardianto Riza, Dimas Werhaspati dan Gading RamadhanJoedo dari pihak swasta.
Kejagung berpendapat perbuatan melawan hukum tersebut telah merugikan negara sekitar Rp193,7 triliun, yang bersumber dari komponen kerugian ekspor minyak mentah dalam negeri sekitar Rp35 triliun.
Kerugian impor minyak mentah melalui DMUT/broker sekitar Rp2,7 triliun, kerugian impor BBM melalui DMUT/broker sekitar Rp9 triliun, kerugian pemberian kompensasi (2023) sekitar Rp126 triliun dan pemberian subsidi (2023) sekitar Rp21 triliun.
