Ritual Bersih Desa Pijiombo dan Topeng Malang: Menjaga Mata Air, Merawat Tradisi di Gunung Kawi

Laporan: Tim Redaksi
Sabtu, 24 Mei 2025 | 09:36 WIB
Pagelaran wayang Topeng Malang di Sumber Kali Topeng Gunung Kawi (SinPo.id/Istimewa)
Pagelaran wayang Topeng Malang di Sumber Kali Topeng Gunung Kawi (SinPo.id/Istimewa)

SinPo.id - Topeng Malang memiliki karakter dan beragam di tiap daerah. Seperti potret topeng Malang di dusun Pijiombo, desa Wonosari di bialngan Gunung Kawi, Kabupaten Malang, yang lebih berfungsi untuk pagelaran seni pada momen bersih desa. Biasanya pagelaran topeng Malang dihelat saban bulan Sela, hari Senin Legi (red. penanggalan Jawa di bulan Sela atau Dzulqaidah untuk tahun Hijriyah).

Pagelaran topeng Pijiombo kali ini dihelat pada ritual bersih desa di Punden, Sumber Kali Topeng. Kegiatan diawali dengan suguh topeng di punden Sumber Kali Topeng. Sesepuh topeng Pijiombo, Mbah Harsono mengawali dengan suguh sesajen di punden lengkap dengan ubo rampe serta beberapa topeng yang akan dipentaskan didoakan dengan mantra-mantra Jawa.

Kemudian, acara berlanjut dengan ujub umbul dongo (berdoa bersama) serta kembul bujono ondrowino (makan bersama) dengan pemain topeng pengrawit dan tamu undangan.

Sebelum gelaran wayang topeng dimulai, acara tabur bunga di sekeliling punden dilakukan oleh camat dan kepala desa Wonosari dan kepala dusun Pijiombo.

Topeng pertama yang keluar adalah topeng Patih, lalu secara bergantian rombongan pasukan Grebeng Jowo mengikuti panji dilanjutkan dengan pasukan Grebeg Sabrang mengikuti Kelono Swandono.

Dosen pendidikan tari dan musik Universitas Negeri Malang, Dr. Wahyuningtyas mengatakan, pementasan di Punden Sumber Kali Topeng tidak ada adegan perang, yang ada masing-masing pasukan baik Sabrang maupun Jowo mengarah pada satu tujuan ke sumber mata air yang ada di sini.

"Ini menandakan ajakan untuk menjaga merawat dan melestarikan," ujar dia yang kerap berperan sebagai tokoh Dewi Sekartaji dalam pentas gebyak wayang topeng di padepokan seni Mangundharma Tumpang, Sabtu, 24 Mei 2025.

Penggagas Kampung Budaya Polowijen, Isa Wahyudi mengapresiasi even bersih desa di Pijiombo yang terkesan istimewa. Pasalnya, tidak banyak kita jumpai bersih desa langsung di punden sekaligus ada pagelaran wayang topen.

"Di antara sekian banyak desa yang menjadi kantong topeng di Malang, di Pijiombo ini satu-satunya yang menggelar wayang topeng di punden, yaitu di punden Sumber Kali Topeng," kata Ki Demang sapaan akrab Isa Wahyudi.

Ki Demang mengungkapkan, makna event itu sebagai bentuk peringatan sekaligus ajakan untuk menjaga kelestarian alam, apalagi sumber mata air di gunung Kawi ini salah satunya dari sumber kali Topeng.

"Ada 2 sumber kali Lanang (red. Laki-laki), dan sumber kali Wedok (red. perempuan) yang dikelilingi oleh vegetasi hutan bambu yang sangat rimbun. Disebut punden Kali Topeng karena dahulu yang menbuat topeng di Pijiombo dilakukan di pinggir sumber kali ini," tutur Ki Demang.

Fotografer dari Prancis, David Haefflinger yang datang langsung ke lokasi acara 'Bersih Desa' Pijiombo mengaku senang menemukan budayanya. Ia mengaku terkesan dengan sambutan yang hangat, tarian estetik yang menarik, dan senang mendengar suara gamelan.

"Ini pengalaman luar biasa yang tidak akan pernah saya lupakan dan saya befoto dengan para penari topeng," tutur David.

Rangkaian acara antara lain pagelaran wayang topeng dengan lakon Mandhape Wahyu Bokor Kencono, oleh dalang Ki Bagas Hadi Guno Carito; pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Bagas Hadi Guno Carito dengan lakon Mandhape Sri Sedono Sepisan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI