Kapal Turis di Hutan Amazon Peru Dibajak, TikToker Rekam Momen Mencekam
SinPo.id - Perjalanan wisata ke hutan hujan Amazon berubah jadi mimpi buruk bagi 14 turis, termasuk seorang TikToker terkenal, setelah kapal yang mereka tumpangi dibajak oleh perampok bersenjata. Insiden itu terjadi saat mereka mengikuti tur dari Kota Iquitos, pada 14 Mei 2025.
Elisabet de la Almudena, TikToker dengan lebih dari 235 ribu pengikut, membagikan kisah menegangkan itu lewat video berdurasi 4,5 menit yang kini viral. Dalam unggahannya, ia menyebut kapal itu dioperasikan oleh Canopy Tours Iquitos, dan mereka berlayar untuk menjelajah hutan Amazon seharian.
“Empat pria bersenjata pistol dan senapan mesin naik ke kapal, membawa kami masuk jauh ke hutan,” ucap de la Almudena.
Para pelaku tidak hanya merampas barang-barang milik seluruh penumpang, tetapi juga memaksa korban mentransfer uang melalui aplikasi ponsel ke rekening mereka.
“Mereka bilang kalau kami tidak transfer uang, mereka tidak akan pergi,” kata de la Almudena yang kala itu berlibur bersama putrinya dan orang tuanya.
Setelah ditinggalkan, para turis menggunakan potongan kayu perahu untuk mendayung sendiri. Beruntung, mereka bertemu keluarga lokal di perahu lain yang membantu menarik mereka menuju lokasi aman.
Elisabet mengklaim operator tur tidak menyediakan pelacak GPS, asuransi, atau prosedur pengamanan, meski kasus serupa disebut pernah terjadi di area tersebut.
“Kami benar-benar ditelantarkan oleh orang-orang yang seharusnya menjaga kami,” katanya.
Menanggapi insiden tersebut, Canopy Tours Iquitos mengatakan kejadian itu merupakan hal tak terduga dan di luar kendali mereka. Namun, mereka mengklaim langsung mengaktifkan protokol darurat dan membantu korban.
“Kami akan meningkatkan keamanan, mulai dari GPS tracking, pelatihan staf, hingga kerja sama lebih erat dengan aparat,” tulis pihak Canopy Tours Iquitos melalui unggahan Facebook, Selasa (20/5).
Menurut Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, wisatawan di Peru harus waspada terhadap kejahatan, pencurian, dan risiko penculikan. Dalam pembaruan 16 Mei 2025, pemerintah AS menyebutkan bahwa perampokan dan kejahatan kekerasan umum terjadi bahkan di siang hari.
