Hingga September, RI Dominan Dilanda Bencana Hidrometeorologi

Laporan: Tisa
Kamis, 01 Oktober 2020 | 07:55 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 2.000 bencana terjadi hingga September 2020 (Foto: Ist.)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 2.000 bencana terjadi hingga September 2020 (Foto: Ist.)

sinpo, JAKARTA - Bulan telah berganti. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 2.000 bencana terjadi dari awal Januari hingga akhir September 2020. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan bencana hidrometeorologi, masih dominan terjadi di wilayah nusantara.

Bencana tersebut antara lain banjir, angin puting beliung dan tanah longsor. Bahaya hidrometeorologi tetap menjadi ancaman hingga akhir tahun ini.

"Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari 1 Januari hingga 29 September 2020 mencatat 99 persen bencana merupakan bencana hidrometeorologi," kata Raditya, Kamis (1/10/2020).

Ia menambahkan, jumlah kejadian tertinggi yakni banjir sebanyak 791 kali dan disusul kejadian bencana lainnya.

Bencananya, lanjut dia, antara lain puting beliung 573 kali, tanah longsor 387, kebakaran hutan dan lahan 314, gelombang pasang atau abrasi 26, kekeringan 22, gempa bumi 13 dan erupsi gunung api 5. 

"Total jumlah bencana alam sebanyak 2.131 kejadian," ucapnya.

Lebih jauh, dirinya menuturkan sejumlah kejadian tersebut berdampak pada kerugian, baik korban jiwa dan harta benda. 

"BNPB mencatat 322 orang meninggal dan hilang, 454 mengalami luka-luka dan 4.481.641 mengungsi dan  terdampak akibat bencana yang terjadi," tuturnya.

Sementara itu, untuk kerusakan infrastruktur, bencana berdampak pada kerusakan di sektor pemukiman 31.749 unit rumah, 627 fasilitas pendidikan, 653 fasilitas peribadatan dan 128 fasilitas kesehatan mengalami kerusakan akibat bencana alam.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI