Netanyahu Sebut Seluruh Jalur Gaza akan Berada di Bawah Kendali Militer Israel
SinPo.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, seluruh Jalur Gaza akan berada di bawah kendali militer Israel setelah serangan terbarunya berakhir.
Namun, pihaknya mengaku akan terbuka untuk pembicaraan gencatan senjata sementara atau pun pertukaran sandera.
"Jika ada peluang untuk gencatan senjata sementara dan kesepakatan pertukaran sandera, Israel akan terbuka untuk itu," kata Netanyahu, dalam konferensi pers pertamanya sejak Desember, dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 22 Mei 2025.
Dalam konferensi pers tersebut, ia juga menetapkan persyaratan mutlak untuk mengakhiri perang yang telah menghancurkan hampir seluruh Gaza.
Adapun persyaratan tersebut, yakni pembebasan semua tawanan, pelucutan senjata Hamas, pengasingan para pemimpinnya dan kemungkinan untuk melanjutkan rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan mengusir warga Palestina dari Gaza.
Trump sendiri mengatakan pihaknya akan menguasai Gaza dan mengubah wilayah itu menjadi "Riviera Timur Tengah.
Rencana Trump tersebut juga pertama kalinya disebutkan oleh Netanyahu sebagai salah satu syarat untuk menghentikan pertempuran. Namun, banyak negara dan kelompok hak asasi manusia menyebut rencana itu sebagai pembersihan etnis.
Diketahui, Israel terus melancarkan serangan brutal ke Gaza dan memblokade bantuan kemanusiaan yang masuk. Bahkan sedikitnya 82 orang tewas pada Rabu 21 Mei 2025 akibat setangan Israel.
