Dasco dan Puan Bakal Hadiri Sarasehan Lintas Generasi Aktivis 98

Laporan: Bayu Primanda
Senin, 19 Mei 2025 | 10:57 WIB
Dasco dan Puan bersama jajaran Pimpinan DPR RI (Sinpo.id/Ashar)
Dasco dan Puan bersama jajaran Pimpinan DPR RI (Sinpo.id/Ashar)

SinPo.id -  Aktivis 98 menggelar sarasehan Aktivis Lintas Generasi dalam rangka memperingati Peristiwa 1998. Sarasehan ini difasilitatori oleh para aktivis 1998 lintas kota, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Lampung hingga Medan.

Juru Bicara Fasilitator Sarasehan Peringati Reformsi 1998, Eli Salomo mengatakan peristiwa Reformasi 1998 telah menjadi bagian dari jejak sejarah Indonesia.

Dia mengatakan 27 tahun lalu, 21 Mei 1998, pada hari itu Presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahuh menyatakan berhenti sebagai Presiden. Indonesia berubah dari sistem yang otoriter menjadi menganut sistem demokrasi.

"Kami menilai sepanjang  27 tahun reformasi itu, Indonesia telah mencapai demokratisasi, terutama demokrasi politik. Indonesia menerapkan pemilihan langsung Presiden, Gubernur, Bupati, Wali Kota, Kepala Desa, DPR-RI, DPR-D dan DPD-RI. Kemerdekaan berserikat mendirikan Partai politik hingga ormas dan serikat pekerja dijamin. Demikian juga kemerdekan berpendapat dan kemerdekaan pers juga berjalan," kata Eli dalam keterangannya, Senin, 19 Mei 2025.

Aktivis 98, kata Eli, memandang sepanjang 27 tahun reformasi itu, rakyat memang telah menikmati demokrasi politik, tentu dengan berbagai kritik terkait demokrasi politik yang dibajak oleh oligarki pemodal, demikian juga kritik terkait money politic dalam setiap pelaksanaan pemilihan umum, baik Pilpres, Pileg maupun Pilkada dan Pilkades.

"Kami memandang demokrasi politik yang telah dicapai tersebut menjadi modal dasar dalam melakukan akselerasi demokrasi ekonomi. Namun, ibarat lokomotif yang menarik gerbong sejarah, gerbong demokratisasi ekonomi masih tertinggal jauh," kata Eli.

Bagi Aktivis 98, Reformasi 1998 memang telah mengundang datangnya liberalisasi ekonomi yang ditandai dengan penandatanganan Letter Of Intent (LOI) antara pemerintah Indonesia dengan IMF.

Masuknya IMF dengan LOI ketika itu menuai banyak kritik. Pendapat sejumlah pakar ekonomi politik menilai telah menjaukan gerbong demokratisasi ekonomi dari lokomotif penggerak sejarah peradaban bangsa.

Sepanjang 27 tahun reformasi itu, rakyat memang diberi akses di bidang politik. Rakyat bebas memilih dan dipilih dengan kompetisi bebas.

"Namun, akses terhadap hajat hidup ekonomi dan kesejahteraan masih jauh dari harapan dan cita-cita kemerdekaan 1945. Memang terjadi situasi paradoksal, kita sangat kaya sumber daya alam, tapi rakyat kita tidak menikmatinya, dll," jelasnya.

"Karena itu kami dari aktivis 1998 dari berbagai kelompok dan daerah akan menggelar Sarasehan Aktivis Lintas Generasi dengan tema Dari Demokrasi Politik menuju Transformasi Demokrasi Ekonomi. Maksud dari tema sarasehan ini adalah untuk mencari alur demokrasi ekonomi dari reformasi kita," sambungnya.

Rencananya sarasehan ini dihadiri oleh Prof Sufmi Dasco Ahmad, Puan Maharani dan tokoh aktivis senior Hariman Siregar yang bertindak sebagai Keynote Speak.

Selain itu, sejumlah pembicara dipastikan hadir Rocky Gerung, DR. Syahganda Nainggolan, Prof. DR. Robertus Robet, Andi Rahmat, Feri Amsari, Habiburokhman, Melki Laka Lena, Masinton Pasaribu, Ester Indahyani, Salamuddin Daeng, Asfinawati.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI