Kegagalan Total di Thailand Open 2025, Bukti Atlet Indonesia Sulit Bersaing di Level Dunia

Laporan: Tim Redaksi
Senin, 19 Mei 2025 | 03:21 WIB
Thailand Open 2025
Thailand Open 2025

SinPo.id -  Indonesia kembali harus menelan hasil pahit dari ajang bulu tangkis bergengsi. Pada Thailand Open 2025 yang rampung Minggu 18 Mei 2025 malam, tak satu pun wakil "Merah Putih" berhasil menembus partai final, memutus tradisi panjang kehadiran finalis dari Indonesia di ajang BWF World Tour Super 500.

Ganda putra andalan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan pasangan ganda campuran Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah terhenti di babak semifinal. Padahal, keduanya sempat menjadi harapan terakhir Indonesia untuk menyelamatkan wajah di turnamen tersebut.

Sejauh ini, Indonesia baru bisa menorehkan prestasi di turnamen level Super 300, seperti saat ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti juara Thailand Masters 2025, dan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Nathaniel Pasaribu keluar sebagai kampiun Taipei Open 2025. Namun, di lima kejuaraan level Super 500 ke atas, belum ada satu pun gelar yang berhasil dibawa pulang.

"Dengan kekalahan Amri/Nita dan Fajar/Rian, atlet-atlet Indonesia masih tetap kesulitan saat bersaing dengan pemain top dunia pada turnamen di atas Super 300," tulis laporan Kompas.id, Sabtu (17/5).

Hasil terbaik sejauh ini hanya final All England 2025, yang dicapai ganda putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.

Thailand Open 2025 justru menjadi panggung kejayaan pebulu tangkis dari China, Malaysia, dan Thailand. Empat dari lima sektor dikuasai pemain-pemain dari negara-negara tersebut. Tunggal putra tuan rumah, Kunlavut Vitidsarn, kembali mencetak sejarah dengan menjuarai turnamen Super 500 itu untuk kali kedua sejak edisi 2023.

Sementara itu, pasangan Denmark William Kryger Boe/Christian Faust Kjær mencuri perhatian dunia. Mereka dijuluki “pembunuh raksasa” usai menumbangkan sejumlah unggulan termasuk Fajar/Rian.

Bukan Hanya Lawan, Tapi Beban Fisik dan Jadwal Padat Jadi Masalah

Tak hanya kalah bersaing, para pemain Indonesia juga dibebani jadwal yang begitu padat. Contohnya Siti Fadia, yang bermain rangkap, harus bertanding 12 kali dalam tiga pekan terakhir sejak Piala Sudirman 2025.

Setelah turnamen di Bangkok, pemain Indonesia harus kembali bertarung di tiga turnamen berat secara beruntun:

Malaysia Masters 2025 (Super 500): 20–25 Mei

Singapore Open 2025 (Super 750): 27 Mei–1 Juni

Indonesia Open 2025 (Super 1000): 3–8 Juni

Mayoritas pemain Indonesia dijadwalkan tampil di Stadium Axiata Arena, Kuala Lumpur, pekan depan. Namun, pasangan ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani telah mengundurkan diri (withdrawn) dari turnamen ini.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI