Kongres FIFA 2025 di Paraguay: Indonesia Hadir, Dunia Sepak Bola Bahas Anti-Rasisme hingga Piala Dunia 2035
SinPo.id - FIFA resmi menggelar Kongres ke-75 pada Kamis, 15 Mei 2025 di Kota Asuncion, Paraguay. Acara ini dihadiri langsung oleh Presiden FIFA Gianni Infantino serta delegasi dari 211 negara anggota. Kongres tahunan ini menjadi ajang penting untuk menyusun arah kebijakan strategis sepak bola dunia, dari tata kelola hingga transformasi teknologi dan isu kemanusiaan.
PSSI Wakili Indonesia di Forum Bergengsi
Indonesia turut mengambil bagian dalam forum prestisius ini melalui perwakilan dari PSSI: Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Muhammad, Vivin Sungkono Cahyani, dan Sekretaris Jenderal Yunus Nusi. Partisipasi ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam tata kelola sepak bola yang baik dan berkelanjutan.
Gianni Infantino: Sepak Bola Harus Inklusif dan Bebas Diskriminasi
Dalam pidato pembukaannya, Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan laporan tahunan FIFA serta menyoroti pencapaian dan tantangan yang dihadapi. Ia menekankan pentingnya solidaritas dan persatuan antarnegara anggota dalam menjaga sepak bola sebagai olahraga inklusif dan bebas diskriminasi.
Topik Strategis yang Dibahas dalam Kongres FIFA 2025:
Anti-Rasisme
FIFA menegaskan sikap tanpa kompromi terhadap rasisme dan segala bentuk diskriminasi. Inisiatif global anti-rasisme diperkuat untuk menjaga sepak bola sebagai ruang yang aman dan adil untuk semua.
Piala Dunia Antarklub 2025
Format baru turnamen ini akan melibatkan klub-klub terbaik dari berbagai konfederasi. Selain peningkatan kualitas kompetisi, FIFA juga menyoroti pentingnya redistribusi dana solidaritas untuk mendukung klub-klub kecil.
Piala Dunia Wanita 2027, 2031, dan 2035
Dukungan untuk sepak bola wanita diperkuat. FIFA menetapkan Brasil sebagai tuan rumah edisi 2027 dan membuka bidding untuk dua edisi berikutnya.
Piala Dunia 2030 & 2034
Turnamen edisi 2030 akan digelar di tiga negara: Maroko, Portugal, dan Spanyol, dengan laga pembuka perayaan 100 tahun di Argentina, Uruguay, dan Paraguay. Arab Saudi ditetapkan sebagai tuan rumah edisi 2034.
Tata Kelola dan Kepatuhan
FIFA mempertegas prinsip good governance melalui transparansi dan akuntabilitas, khususnya dalam aspek keuangan dan etika organisasi.
Isu Palestina dan Solidaritas Global
Kondisi Palestina menjadi salah satu perhatian utama. FIFA membuka ruang dialog kemanusiaan untuk mencari solusi damai dan solidaritas nyata dari komunitas sepak bola dunia.
Inovasi seperti VAR, teknologi garis gawang, dan aturan pertandingan dibahas agar relevan dengan dinamika sepak bola modern.
Program “Football for Schools” kembali ditekankan sebagai pondasi penting dalam pembangunan karakter generasi muda melalui sepak bola.
Kongres FIFA 2025 menegaskan bahwa sepak bola tidak sekadar soal pertandingan, tetapi juga kekuatan kolektif dunia dalam membangun masa depan yang inklusif, adil, dan penuh harapan.

