Trotoar Tak Layak, Anggota DPRD DKI Nilai Kebijakan ASN Naik Transportasi Umum Bisa Gagal
SinPo.id - Anggota DPRD DKI Jakarta, Setyoko menilai, keseriusan Pemprov DKI dalam menggalakkan penggunaan transportasi umum di kalangan ASN harus dibarengi dengan perbaikan fasilitas pendukung, terutama trotoar.
Dia pun mengingatkan, kondisi trotoar yang tidak memadai bisa menjadi penghambat utama kebijakan tersebut.
“Kalau akses jalan kaki ke halte atau stasiun saja sudah sulit, bagaimana ASN mau berpindah ke transportasi publik? Trotoar ini bagian dari ekosistemnya, bukan pelengkap,” ujar Setyoko dalam keterangannya dikutip Sabtu, 17 Mei 2025.
Adapun Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2025 mewajibkan seluruh ASN menggunakan angkutan umum setiap hari Rabu. Namun, kata dia, implementasi di lapangan bisa tidak efektif jika pejalan kaki merasa tidak aman atau tidak nyaman.
“Bukan hanya bergelombang, banyak juga trotoar yang terlalu sempit dan tidak punya guiding block untuk disabilitas netra. Ini menunjukkan bahwa infrastruktur kita belum inklusif,” ungkap dia.
Tak hanya trotoar, Setyoko juga menyoroti pentingnya penerangan jalan yang optimal untuk menjamin keamanan warga. Dia mengatakan, lampu jalan yang padam di malam hari dapat memicu kejahatan jalanan.
“Ini soal rasa aman. Kalau malam gelap, orang jadi takut jalan kaki. Padahal akses ke transportasi umum banyak yang harus ditempuh dengan berjalan,” kata Setyoko.
Dia pun berharap Dinas Bina Marga DKI Jakarta tidak hanya fokus pada proyek besar, tapi juga memberi perhatian serius terhadap infrastruktur dasar yang langsung bersentuhan dengan mobilitas warga sehari-hari.
