Generasi Muda NU Ajak Masyarakat Jaga Etika dalam Menyuarakan Pendapat
SinPo.id - Generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) kembali mengingatkan pentingnya menjaga etika dan nilai keislaman dalam menyampaikan pendapat di ruang publik.
Pengasuh Pondok Pesantren Anuriah Kaliwining yang juga generasi muda NU, Ubaidilah Amin menekankan, kebebasan berpendapat harus tetap dibingkai dengan adab dan akhlakul karimah.
“Demokrasi bukan berarti bebas tanpa batas. Kita tetap memiliki tanggung jawab moral untuk berbicara dengan cara yang mencerminkan kepribadian Muslim yang beradab,” ujar Ubaidilah dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 14 Mei 2025.
Dia menilai, menyampaikan pendapat secara bijak bukan hanya cerminan keimanan, tetapi juga cara paling efektif dalam membangun peradaban yang bermartabat.
Menurut Ubaidilah, penggunaan kata-kata yang santun akan memperkuat pesan yang ingin disampaikan.
“Kalimat yang baik itu seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan buahnya bermanfaat. Begitu juga dalam berbicara, kata yang santun akan menumbuhkan pemahaman, bukan pertentangan,” tutur dia yang mengutip makna dari QS. Ibrahim ayat 24.
Ubaidilah juga mengingatkan agar generasi muda tidak mudah terbawa arus budaya digital yang sering kali mengabaikan sopan santun dalam berdiskusi.
“Jangan sampai karena tren atau emosi sesaat, kita kehilangan jati diri. Kita punya warisan nilai luhur yang harus dijaga, termasuk dalam menyampaikan opini,” kata Ubaidilah.
Lebih lanjut, dia berharap, generasi muda Indonesia mampu menjadi pelopor dalam mewujudkan demokrasi yang berakhlak dan berpijak pada nilai keislaman yang moderat.
“Semoga anak-anak muda kita menjadi penyejuk dalam ruang publik, bukan justru menambah panas suasana,” tandasnya.

