Tertibkan Tata Kelola Industri Sawit, Ombudsman Usul Bentuk BSN
SinPo.id - Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika, mendorong pemerintah membentuk Badan Sawit Nasional (BSN) untuk membenahi tata kelola industri sawit, secara menyeluruh dari hulu hingga hilir dalam satu kesatuan sistem.
"Bagaimana tata kelola ini bisa ditertibkan? Solusinya satu. Maka, bentuklah Badan Sawit Nasional yang melingkupi persoalan sawit dari hulu ke hilir dalam satu atap," kata Yeka dalam keterangannya, Senin, 12 Mei 2025.
Yeka menjelaskan, pada tahun 2024, Ombudsman telah melakukan Kajian Sistemik (Systemic Review) terhadap tata kelola industri kelapa sawit Indonesia dengan memeriksa 52 institusi dalam kurun waktu enam bulan. Hasilnya, Ombudsman merumuskan lima saran perbaikan kepada pemerintah terkait tata kelola industri kelapa sawit.
Saran tersebut mencakup penyelesaian tumpang tindih lahan sawit dengan kawasan hutan, perbaikan sistem perizinan dan pendataan pekebun rakyat, penguatan regulasi pendirian pabrik kelapa sawit, kebijakan tata niaga yang menjamin harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani, serta pembentukan Badan Sawit Nasional yang berada langsung di bawah Presiden.
Beberapa waktu lalu, Ombudsman juga telah mengirimkan surat resmi kepada Presiden sebagai bentuk tindak lanjut atas permasalahan yang ditemukan.
"Dari kajian sistemik ini kami berhasil merumuskan ada lima saran kepada pemerintah yang dua minggu lalu kami juga harus bersurat kepada Presiden RI terkait tata kelola," tegasnya.
Menurut Yeka, hilirisasi industri sawit di Indonesia merupakan terbaik di dunia dan belum ada negara lain yang mampu menyainginya. Namun, permasalahan masih terjadi pada sektor hulu, yang memerlukan perhatian lebih.
"Kalau kita bicara, misalnya, hilirisasi sawit the best in the world rasanya tidak ada yang bisa menyaingi hilirisasi Indonesia di dunia ini. Namun di hulunya kita menjadi persoalan," tegas Yeka.
Sementara itu, Menteri PPN/BPPN Rachmat Pambudy menekankan pentingnya peran kelapa sawit dalam berbagai lapisan masyarakat.
"Betapa pentingnya sawit. Tidak hanya penting untuk petani kita, tidak hanya penting untuk pengusaha kita, tidak hanya penting untuk negara kita rupanya sawit telah menjadi komoditas dunia dan tidak ada makanan di dunia ini yang jauh-jauh dari minyak sawit," tegasnya.

