Legislator Akui Banyak Masyarakat yang Tergiur Haji Non-Prosedural
SinPo.id - Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq, mengakui ada sejumlah faktor yang membuat masyarakat tergiur berangkat haji di luar jalur resmi atau non prosedural. Padahal itu justru merugikan masyarakat sendiri.
Salah satunya adalah dorongan spiritual yang kuat dari umat Muslim untuk menyempurnakan rukun Islam dengan menunaikan haji. Namun, antusiasme masyarakat tersebut banyak dimanfaatkan sejumlah oknum dan biro perjalanan yang tidak bertanggung jawab.
"Pertama memang karena rirauh keagamaan dari sebagian besar umat Islam untuk melakukan ibadah haji sebagai penyempurna dari seluruh rukun-rukun Islam, itu betul-betul tinggi,” kata Maman, dalam keterangan persnya, Jumat, 9 Mei 2025.
“Kemudian yang menjadi faktor keduanya, yaitu mereka dimanfaatkan oleh oknum baik perorangan, komunitas atau travel untuk diiming-iming sehingga mereka bisa berangkat," imbuhnya.
Kemudian faktor berikutnya adalah karena panjangnya masa tunggu (waiting list) Ibadah Haji di Indonesia. Maman menilai hal itu menjadi pemicu utama masyarakat mencari jalan pintas untuk berangkat lebih cepat.
"Ditambah poin ketiganya, kita tahu bahwa waiting list di beberapa tempat itu ada yang sampai 20 bahkan 49 tahun seperti di Bantaeng, Sulawesi. Ini yang membuat beberapa masyarakat kehilangan rasionalitas dan mereka percaya bisa diberangkatkan haji," tuturnya.
Selanjutnya, yang menjadi faktor keempat adalah kurangnya edukasi di tengah masyarakat tentang pentingnya mengikuti prosedur resmi. Menurut Maman, faktor tersebut turut memperburuk situasi.
"Poin keempat, ini pun karena lemahnya edukasi di tengah masyarakat bahwa haji harus betul-betul dilaksanakan melalui proses yang ketat yaitu visa haji," katanya menambahkan.
Oleh karena itu, ia pun mengimbau agar masyarakat Indonesia lebih waspada dan tidak mudah terpengaruh oleh janji manis para penyedia jasa travel non-prosedural.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak mudah tergiur oleh bujukan, rayuan pihak-pihak yang menjanjikan harapan kita bisa berangkat haji tanpa proses antre dan juga tidak melalui proses atau prosedural yang resmi," tuturnya.

