Gubernur Pramono Anung Akan Terbitkan Penlok Normalisasi Ciliwung 11,8 Km pada Juni 2025
SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan akan menerbitkan penetapan lokasi (penlok) untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 11,8 kilometer pada Juni 2025 mendatang. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen Pemprov DKI dalam penanganan banjir yang selama ini menjadi permasalahan utama di ibu kota.
"Setelah kami kaji mendalam, yang harus dilakukan sekarang ini untuk persoalan banjir adalah normalisasi Ciliwung dilanjutkan. Maka bulan Juni nanti, saya akan mengeluarkan penlok," ujar Pramono dalam Mata Lokal Festival 2025 di Hotel Shangri-La Jakarta, Kamis 8 Mei 2025.
Menurut Pramono, Sungai Ciliwung merupakan penyumbang potensi banjir terbesar di Jakarta, disusul oleh Sungai Pesanggrahan. Ia menegaskan bahwa proyek normalisasi yang sempat tertunda harus dilanjutkan demi keselamatan warga.
"Kalau itu dilakukan, maka 40 persen potensi banjir di Jakarta bisa diatasi," katanya.
Selain itu, Pramono menyebutkan bahwa penanganan banjir sebenarnya sudah memiliki roadmap sejak era Presiden Soeharto, namun implementasinya sering terhambat oleh perubahan kebijakan antar pemerintahan.
Pramono juga menegaskan bahwa dirinya tidak malu untuk melanjutkan program-program baik dari masa lalu, termasuk yang dijalankan oleh gubernur sebelumnya.
"Kalau saya tidak malu, meniru zaman Pak Harto, atau meniru zaman setelah itu, siapapun gubernurnya, saya tidak malu," tegasnya.
Di kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan bahwa normalisasi Saluran Rawasari Barat akan rampung pada Juni 2025, sebagai bagian dari upaya penanggulangan banjir secara menyeluruh di kawasan Jakarta Timur.
Program ini diharapkan dapat memberi dampak signifikan dalam mengurangi titik-titik rawan banjir dan menjadi awal dari komitmen jangka panjang pembangunan infrastruktur air di ibu kota.

