Mendikbud Resmikan Kebijakan Bantuan Kuota Internet

Laporan: Tisa
Jumat, 25 September 2020 | 14:19 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim
Mendikbud Nadiem Makarim

sinpo, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meresmikan kebijakan bantuan kuota data internet tahun 2020, secara virtual, Jumat (24/9/2020).

Kebijakan ini diharapkan dapat membantu akses informasi bagi guru, siswa, mahasiswa, dan dosen dalam menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi. 

Peresmian disaksikan langsung secara virtual oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Hadir pula Direksi operator seluler yang ada di Indonesia antara lain Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, AXIS, 3 (Tri), dan Smartfren. 

Terlaksananya kebijakan ini adalah hasil koordinasi antara Kemendikbud dengan pemangku kepentingan lainnya.

Pihak-pihak yang bekerja sama antara lain Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). 

Mendikbud mengatakan keterbatasan ketersediaan paket data internet bagi pendidik dan peserta didik selama ini,  merupakan salah satu kendala yang dihadapi selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

Solusinya, Kemendikbud beserta pemangku kepentingan lainnya memberikan subsidi kuota internet untuk siswa, guru, mahasiswa, dan dosen selama empat bulan senilai Rp 7,2 triliun. 

"Saya bersyukur atas kerja sama dan koordinasi yang baik lintas kementerian dan lembaga sehingga kebijakan bantuan kuota data internet dapat terealisasi,”’ujar Nadiem, Jumat (25/9/2020).

Ia memastikan penerima manfaat yakni peserta siswa, guru, mahasiswa, dan dosen akan mendapatkan kuota internet sesuai yang diperlukan selama empat bulan ke depan.

Sementara itu, Menkominfo Johnny G. Plate menyampaikan rasa syukurnya bahwa asistensi fiskal melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diberikan untuk mendukung PJJ bagi siswa, guru, mahasiswa, dan dosen bisa terwujud.

Hal ini, kata dia, dapat terwujud berkat kerja keras Mendikbud, Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Bappenas dan banyak pimpinan lembaga lainnya.

“Serta keberpihakan dari Presiden Joko Widodo untuk mengerjakan ini,” ucapnya.

Johnny memastikan, assistensi fiskal diberikan kepada 60 juta siswa untuk pendidikan umum maupun pendidikan khusus. 

Lebih jauh, ia mengatakan asistensi ini sangat bermanfaat. Terlebih, Menteri Nadiem sudah mengatur alokasi pemanfaatannya dengan baik. 

“Saya kira ini keputusan yang baik sekali,” ucapnya.

Menkomifo juga mengharapkan agar operator seluler terus menjaga kualitas jaringan agar terjaga dengan baik.

“Kami meminta agar operator seluler turut mengambil bagian penting untuk memerhatikan betul kondisi jaringan di lokasinya masing-masing,” ungkapnya.

Menurutnya, dari seluruh pemangku kepentingan ini sangat berpengaruh besar terhadap proses belajar-mengajar. 

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kerja sama ini adalah hal yang sangat positif karena negara hadir untuk rakyat, bekerja baik untuk rakyat, dan bekerja 24 jam untuk rakyat.

“Program kerja kami dari awal tidak pernah berubah. Indonesia sehat, Indonesia bekerja, Indonesia tumbuh adalah tiga strategi yang dijalankan secara baik. Kebijakan bantuan kuota data internet menjadi bagian dari Indonesia tetap kerja,” jelas Menteri BUMN. 

Diketahui, kuota data internet yang diberikan pemerintah terdiri dari dua jenis, yakni kuota umum dan kuota belajar. 

Kuota umum berarti yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi.

Sementara, kuota belajar berarti hanya dapat digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi pembelajaran yang disediakan Kemendikbud.

Alokasi kuota yang diberikan yakni untuk peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 20 GB/bulan, m

BERITALAINNYA
BERITATERKINI