Luhut Minta Pembatasan Orang di Bodebek Lebih Ketat

Laporan: Tisa
Jumat, 25 September 2020 | 12:00 WIB
Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan & Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi
Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan & Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi

sinpo, Jakarta - Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan meminta adanya fokus pengetatan protokol kesehatan untuk beberapa wilayah ini.

Luhut yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan wilayah yang perlu adanya pengetatan protokol kesehatan secara intens  antara lain Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodebek).

Perlunya pengetatan protokol kesehatan disebabkan karena kasus positif COVID-19 yang terus mengalami peningkatan di wilayah-wilayah itu.

"Aktivitas warga DKI Jakarta yang karena PSBB kemudian pergi ke restoran atau kafe di wilayah Bodetabek, artinya perlu pengetatan protokol kesehatan disana untuk pengendalian Covid-19," kata Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, Jakarta, Jumat (25/9/2020).

Ia menambahkan, Luhut meminta adanya pembatasan orang secara ketat di berbagai tempat untuk wilayah-wilayah tersebut.

 Selain itu, perlu adanya sinkronisasi kebijakan di seluruh Jabodetabek untuk mengendalikan penyebaran virus.

"Pak Menko meminta ada pembatasan orang dalam suatu tempat, mengimbau TNI, Polri, dan Satpol PP untuk senantiasa mengawasi kegiatan masyarakat terutama bila ada kerumunan," ungkapnya.

Pengawasan aktivitas masyarakat seperti di pasar tradisional yang banyak mengundang keramaian, kata dia, belakangan sudah dilakukan pemerintah secara rutin. 

Untuk itu, jajaran aparat seperti TNI, Polri hingga Pol PP perlu memperhatikan kluster di perkantoran.

"Termasuk kementerian/lembaga, perusahaan swasta, dan pemerintah daerah. Jangan sampai ada yang membuat kluster baru," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI