Legislator PDIP Desak Pemerintah Tegas Terhadap KKB Usai Serang Komnas HAM

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 28 April 2025 | 21:37 WIB
Ilustrasi KKB (SinPo.id/dok.TBNews)
Ilustrasi KKB (SinPo.id/dok.TBNews)

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengecam keras penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap rombongan Komnas HAM di Papua. Aksi brutal itu dinilai bentuk kejahatan serius yang tidak bisa ditoleransi.

Hasanuddin menilai tindakan KKB ini sudah melewati batas dan membahayakan upaya penegakan hukum. Termasuk, perlindungan hak asasi manusia di Papua.

"Ini jelas tindakan brutal yang mengancam kerja lembaga negara. Pemerintah harus bertindak tegas," kata Hasanuddin dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin, 28 April 2025.

Menurutnya, Komnas HAM sedang menjalankan tugas negara yang dilindungi undang-undang, sehingga serangan tersebut bukan hanya serangan terhadap individu tapi juga terhadap wibawa negara. 

Dia meminta TNI-Polri meningkatkan pengamanan dan melakukan langkah hukum tegas terhadap pelaku.

"Kita tidak boleh membiarkan ini berulang. Perlindungan terhadap petugas negara, termasuk Komnas HAM, adalah prioritas," katanya.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu juga menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif di Papua, yaitu dengan menggabungkan pendekatan keamanan, sosial, dan dialog. Namun, dia menegaskan kekerasan bersenjata seperti yang dilakukan KKB harus dilawan secara tegas berdasarkan hukum.

Sebelumnya, Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey, bersama rombongan diberondong tembakan oleh KKB. Belum diketahui berapa jumlah anggota KKB yang melakukan penyerangan.

Kronologi penembakan itu terjadi ketika rombongan berada di Kali Meyah, Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, Minggu, 27 April 2025. Rombongan saat itu melakukan pencarian mantan Kasat Reskrim Kepolisian Resor Teluk Bintuni, Iptu Tomy Samuel Marbun, yang hilang empat bulan lalu.

"Kami berlima bersyukur bisa selamat, melakukan perlindungan diri. Kami empat kali ditembak, syukur dapat perlindungan dari anggota Brimob yang melakukan tembakan balasan," kata Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey, beberapa waktu lalu.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI