KSAL: TNI AL Tidak Bisa Sendiri, Sinergi Kunci Pengamanan Laut Indonesia
SinPo.id - Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali mengingatkan pentingnya sinergi antarlembaga untuk menangani masalah keamanan laut. Sebab, TNI AL tidak mungkin menjaga seluruh perairan Indonesia.
Ali mengatakan bahwa ego sektoral masih ada di antara lembaga yang memiliki tugas dan fungsi di laut. Namun, TNI AL sudah mencoba mengikis pelan-pelan sikap ego sektoral itu dengan menggelar pertemuan-pertemuan di pangkalan TNI AL.
"Memang harus sinergi, jadi kita harus sinergi kalau kita sinergi maka mungkin permasalahan luas laut ini bisa ter-cover," kata Ali dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 28 April 2025.
Menurut dia, TNI AL tidak mungkin bisa menjaga seluruh perairan karena saat ini kondisi sejumlah kapal yang dimiliki usianya sudah tua. Belum lagi adanya pembatasan bahan bakar yang mengganggu operasional.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kata KSAL, ada delapan kategori pelanggaran paling dominan yang ditangani TNI AL. Pelanggaran-pelanggaran itu, antara lain terkait pelayaran, kehutanan, penyelundupan narkoba dan barang-barang terlarang, migas, keimigrasian, kepabeanan, dan pertambangan.
"Hampir tiap minggu, kita berhasil menangkap penyelundupan, baik itu narkoba, baby lobster, garmen atau istilahnya ball press. Kemudian, masalah keimigrasian, illegal migrant, terutama Indonesia-Malaysia dan Indonesia-Singapura," katanya.
Ali mengatakan secara umum pelanggaran yang berkaitan dengan pelayaran, kehutanan, kepabeanan, cenderung mengalami penurunan. Sedangkan pelanggaran terkait perikanan, narkoba, migas, kepabeanan, dan pertambangan, menunjukkan tren peningkatan.
Untuk pelanggaran soal perikanan dan pelayaran, TNI AL bertindak selaku penyidik. Namun, pelanggaran-pelanggaran kategori lainnya dilimpahkan ke penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) lembaga lain yang berwenang.
"Jadi, kita selalu kerja sama, berusaha bekerja sama," katanya.

