Pemprov DKI Fokus Selesaikan Masalah Ijazah Tertahan, Ribuan Warga Terbantu
SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan masih ada ribuan ijazah yang tertahan di berbagai sekolah di Jakarta, yang disebabkan oleh ketidakmampuan pemiliknya untuk menebus biaya administrasi.
Program pemutihan ijazah pun digagas untuk mengatasi permasalahan ini, agar warga yang terkena dampak dapat melanjutkan pendidikan atau memperbaiki kondisi ekonomi mereka.
"Masih ada banyak ijazah yang tertahan karena biaya administrasi yang tidak mampu dibayar oleh pemiliknya. Kami ingin membantu warga yang kesulitan untuk menebusnya," ujar Pramono ,Minggu, 26 April 2025.
Menurutnya, jumlah ijazah yang tertahan mencapai angka yang signifikan, dengan total mencapai belasan ribu.
Sebagai langkah awal, kata Pramono, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan BAZNAS Bazis DKI untuk menebus 117 ijazah dari berbagai tingkat pendidikan. Adapun anggaran yang dikeluarkan pada tahap pertama ini mencapai lebih dari Rp500 juta.
"Ini adalah langkah konkret yang kami lakukan untuk membantu warga yang tidak mampu membayar biaya administrasi dan mendapatkan hak mereka," ungkap dia
Dia berharap program pemutihan ini dapat diselesaikan dalam 100 hari kerja setelah pelantikannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 20 Februari 2025.
"Saya ingin memastikan masalah ini segera terselesaikan. Program pemutihan ijazah ini harus berkelanjutan dan bukan hanya sekali dilakukan," tambah Pramono.
Pramono menegaskan, Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen untuk melanjutkan program ini dan berupaya agar lebih banyak warga Jakarta yang dapat terbantu dengan kebijakan ini.
"Kami berharap inisiatif tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang selama ini kesulitan karena ijazah yang tertahan," tandasnya.

