Gubernur Komitmen Transparansi dalam Program Tebus Ijazah di Jakarta
SinPo.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan komitmennya untuk menjaga transparansi dan keterbukaan dalam pelaksanaan program penebusan ijazah bagi warga Jakarta dari keluarga kurang mampu.
Setelah menebus 117 ijazah pada tahap pertama dengan total dana lebih dari Rp596 juta, Pramono menyampaikan, dirinya akan turun langsung memantau pelaksanaan pemutihan tahap kedua.
“Minggu depan saya sendiri akan hadir di dalam pemutihan tahap kedua. Nanti yang ketiga saya akan minta Pak Wakil Gubernur (Rano Karno),” ujar Pramono di Jakarta, Sabtu, 26 April 2025.
Langkah ini, kata dia, bukan hanya sebagai bentuk pengawasan, tetapi juga sebagai cara untuk menunjukkan keseriusan Pemprov DKI dalam menjalankan program sosial ini secara akuntabel dan tepat sasaran.
“Saya sendiri juga kaget ternyata jumlahnya banyak banget. Memang banyak yang belum terlaporkan,” ungkap dia.
Menurut dia, program penebusan ijazah ini menyasar lulusan dari tingkat SD hingga perguruan tinggi yang terhambat memperoleh ijazah karena persoalan biaya administrasi. Dalam pelaksanaannya, Pemprov DKI bekerja sama dengan Baznas Bazis DKI Jakarta.
Pramono pun berharap ke depan tidak ada lagi warga Jakarta yang harus kehilangan akses terhadap pekerjaan atau pendidikan lanjutan hanya karena tidak mampu menebus ijazah.
“Orang sekolah untuk mendapatkan ijazah. Ketika dia tidak mampu menebus karena memang tidak mampu, dan untuk itu pemerintah hadir,” tegasnya.
Dia juga menambahkan, program ini merupakan salah satu prioritas utama Pemprov dalam memastikan bahwa setiap anak Jakarta memiliki kesempatan yang setara untuk maju.

