Atasi Kemiskinan Struktural, Kemensos Kolaborasi dengan Enam Kepala Daerah

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 22 April 2025 | 15:18 WIB
Kemensos mengajak enam kepala daerah bersinergi mengentaskan kemiskinan dengan pengembangan Sekolah Rakyat serta penggunaan DTSEN. (SinPo.id/Dok. Biro Humas Kemensos)
Kemensos mengajak enam kepala daerah bersinergi mengentaskan kemiskinan dengan pengembangan Sekolah Rakyat serta penggunaan DTSEN. (SinPo.id/Dok. Biro Humas Kemensos)

SinPo.id - Kementerian Sosial (Kemensos) RI terus perkuat sinergi dengan pemerintah daerah dalam upaya pengentasan kemiskinan. Melalui dua pendekatan strategis, yakni pengembangan Sekolah Rakyat dan optimalisasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menegaskan, pihaknya berkomitmen memutus rantai kemiskinan secara berkelanjutan. Dia menilai, upaya pengentasan kemiskinan tak bisa dilakukan sendiri. 

“Kita butuh gotong royong. Pemerintah pusat dan daerah harus satu irama dalam mengintervensi persoalan kemiskinan, karena ini masalah lintas generasi,” ujar Gus Ipul dalam keterangannya, Selasa, 22 April 2025.

Gus Ipul menilai Sekolah Rakyat sebagai langkah konkret untuk menyasar akar masalah kemiskinan, terutama bagi masyarakat yang selama ini terpinggirkan dari akses pendidikan berkualitas. 

“Kalau kita hanya memberi bantuan tanpa membangun kapasitas, kemiskinan akan terus berulang,” ungkap dia. 

Gus Ipul juga menekankan pentingnya penggunaan DTSEN sebagai basis kebijakan sosial. Menurutnya, data ini menjadi alat pemetaan yang komprehensif untuk memastikan program bantuan tepat sasaran.

“Dengan DTSEN, kita bisa tahu siapa yang benar-benar membutuhkan. Tidak lagi pakai pendekatan kira-kira, tapi berbasis data,” kata Gus Ipul. 

Adapun audiensi bersama Gus Ipul  hadir Enam kepala daerah , yakni dari Kabupaten Katingan, Manggarai Timur, Solok, Pariaman, Lima Puluh Kota, dan Gunung Mas. 

Gus Ipul pun mengungkapkan, keenam kelapa daerah tersebut menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapan untuk mengintegrasikan DTSEN dalam perencanaan daerah, serta mendukung pendirian Sekolah Rakyat sebagai bagian dari agenda lokal.

"Program ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam menciptakan mobilitas sosial dan memperkecil kesenjangan antarwilayah," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI