DPR: Negara Jangan Menoleransi Dokter Tak Bermoral

Laporan: Juven Martua Sitompul
Rabu, 16 April 2025 | 20:11 WIB
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal (SinPo.id/Dok. DPR RI)
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal (SinPo.id/Dok. DPR RI)

SinPo.id - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal (Kang Cucun) meminta negara tidak menoleransi setiap tindakan asusila yang dilakukan oleh dokter. Negara harus tergas terhadap dokter yang tidak bermoral.

Ini disampaikan Kang Cucun merespons sejumlah kasus yang melibatkan dokter belakangan ini. Pertama, kekerasan seksual oleh dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), berinisial PAP, di Bandung, serta tindak asusila dokter kandungan berinisial MSF di Garut, Jawa Barat.

"Negara tidak boleh mentolerir, semua penegak hukum juga harus terus mengawasi. Karena apa, profesi seorang dokter ini berhadapan dengan masyarakat berjenis kelamin apapun, dokter laki-laki juga mengurusi pasien perempuan. Nah ini berbahaya kalau misalnya (para dokter) tidak punya moral, tidak punya etika," kata Kang Cucun dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 16 April 2025.

Legislator dari Fraksi PKB itu mengingatkan seluruh dokter di Indonesia untuk menjaga moral dan etika setiap melayani pasien. Dia menekankan setiap pelanggaran etik profesi dan moral kedokteran bukan hanya merugikan satu atau dua orang pasien, namun ribuan orang karena dokter adalah tumpuan kesehatan masyarakat.

"Karena (jika moral dan etika dokter rusak) ini merusak bukan hanya merugikan satu atau dua orang (pasien), tapi ribuan orang. Juga tentu merusak sisi kemanusiaan karena ulah orang ini (dokter tak bermoral). Makanya penegak hukum jangan main-main, dan negara tidak akan mentolerir apa yang mereka lakukan," tegasnya.

Sebelumnya, kasus dugaan perkosaan yang dilakukan dokter PAP, peserta PPDS Universitas Padjajaran terhadap keluarga pasien dan pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, menjadi sorotan publik dalam sepekan terakhir.

Belum selesai pengusutan kasus ini, tiba-tiba muncul kabar tak kalah memprihatinkan: seorang dokter kandungan berinisial MSF di Garut diduga melecehkan pasiennya yang merupakan ibu hamil.

Aksi bejat MSF yang diduga dilakukan pada 2024 terekam CCTV dan viral di sejumlah platform media sosial. Video tersebut memperlihatkan seorang dokter sedang memeriksa pasien dengan metode Ultrasonografi (USG).

Semula aksinya dilakukan selayaknya pemeriksaan USG biasa, namun tindakannya berubah dengan menyentuh area dada pasien.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI