Menko Airlangga Hartarto Pimpin Tim Negosiasi Indonesia untuk Turunkan Tarif Impor AS

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 16 April 2025 | 06:37 WIB
Donald Trump
Donald Trump

SinPo.id -  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan memimpin tim negosiasi Indonesia dalam perundingan langsung dengan Pemerintah Amerika Serikat di Washington D.C.. Lawatan ini dimulai pada Selasa malam 15 April 2025, dan bertujuan untuk menurunkan tarif impor resiprokal yang diberlakukan oleh Pemerintah ASterhadap Indonesia.

Menko Airlangga yang ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, mengungkapkan bahwa tujuan utama tim negosiasi Indonesia adalah untuk menurunkan tarif impor yang diterapkan oleh AS. "Targetnya kan yang pasti ada pembicaraan beberapa putaran. Yang penting diturunkan (tarif impor, red.)," ujar Airlangga Hartarto dalam kesempatan tersebut.

Tim negosiasi yang dipimpin oleh Airlangga terdiri dari sejumlah tokoh penting, di antaranya Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Di Washington, tim ini dijadwalkan untuk bertemu dengan beberapa pejabat Pemerintah AS, termasuk perwakilan dari Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) dan Kementerian Keuangan AS, serta sejumlah asosiasi bisnis seperti US-ASEAN Business Council dan US-Indonesia Society (USINDO).

Airlangga menekankan pentingnya hasil konkret dari perundingan ini, dengan mengharapkan outcome yang lebih pragmatis, seperti perjanjian pasar bebas terbatas (limited FTA) antara Indonesia dan AS. "Kami minta outcome yang spesifik, yang pragmatis ada," kata Airlangga, menambahkan bahwa sebelumnya Indonesia telah memiliki perjanjian dengan AS dalam bentuk Trade and Investment Framework Agreement (TIFA).

Perundingan antara Pemerintah Indonesia dan AS akan berlangsung antara 16 hingga 23 April 2025. Airlangga menjelaskan bahwa dalam proses perundingan tersebut, biasanya akan ada dua atau tiga putaran diskusi, yang dimulai dengan kesepakatan awal dan dilanjutkan dengan penyusunan draft perjanjian.

Tarif Resiprokal AS dan Dampaknya pada Indonesia

Kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025 memengaruhi sejumlah negara, termasuk Indonesia. Kebijakan tersebut mengenakan tarif 32 persen untuk Indonesia, yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Tarif ini berlaku mulai 9 April 2025, meskipun Indonesia mendapatkan jeda selama tiga bulan, yang berarti tarif baru akan diberlakukan pada 9 Juli 2025.

Seiring dengan kebijakan tarif resiprokal tersebut, Indonesia berusaha mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan melalui perundingan dan kerja sama bilateral yang lebih erat. Sebelumnya, Menteri Perdagangan AS Howard W. Lutnick telah melakukan pertemuan dengan Menko Airlangga dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan untuk membahas berbagai isu yang terkait dengan kebijakan tersebut.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI