Aparat Temukan Pabrik Uang Palsu, DPR: Teknologi Keamanan Mata Uang Harus Ditingkatkan
SinPo.id - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah, meminta pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan teknologi keamanan mata uang, dengan terus memperbarui fitur keamanan pada uang kertas untuk mempersulit pemalsuan.
Hal itu merespons terungkapnya sindikat yang memproduksi uang palsu di sebuah rumah di Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, oleh aparat kepolisian bersama TNI belum lama ini.
Selain itu, pemerintah harus memperkuat edukasi dan literasi terkait ancaman peredaran uang palsu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ciri-ciri uang asli dan langkah yang harus diambil jika menemukan uang palsu.
"Bank Indonesia juga harus terus memperbarui fitur keamanan uang kertas dan melakukan edukasi masif kepada publik. Tidak semua masyarakat memahami atau mampu mengenali ciri uang asli," kata Abdullah, dalam keterangan persnya, Senin, 14 April 2025.
Ia pun meminta pemerintah untuk berkolaborasi dengan Lembaga Keuangan demi memperkuat sistem deteksi uang palsu di Perbankan dan lembaga keuangan lainnya agar dapat mencegah meluasnya peredaran uang palsu
"Kita tidak bisa membiarkan kelompok pemalsu uang menggerogoti sendi ekonomi bangsa. Negara tidak boleh kalah. Pemerintah harus menjadikan setiap kasus pemalsuan uang sebagai urgensi nasional," tegasnya.
"Karena di balik selembar uang palsu, ada kepercayaan publik yang ternoda, ada pedagang kecil dan rakyat yang dirugikan, serta ada stabilitas ekonomi yang dipertaruhkan," katany menambahkan.
Diketahui, Kepolisian bersama Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (Botasupal) berhasil mengungkap sindikat yang memproduksi uang palsu di sebuah rumah di Kelurahan Bubulak, Kota Bogor.
Namun, penggerebekan pabrik uang palsu tersebut bukanlah insiden yang pertama kali. Karena wilayah Bogor sudah beberapa kali menjadi lokasi produksi uang palsu, termasuk mata uang asing seperti dolar dan euro.

