DPR Dukung Rencana Pemerintah Evakuasi Korban Luka dan Anak Yatim Palestina

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 09 April 2025 | 21:44 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta (SinPo.id/EMediaDPR)
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta (SinPo.id/EMediaDPR)

SinPo.id - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta, mendukung rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi korban luka dan anak-anak yatim piatu Palestina dari Gaza, Palestina, ke Indonesia. Menurutnya hal itu harus segera dilakukan mengingat banyaknya korban berjatuhan.


Pasalnya, Israel secara sepihak telah melanggar kesepakatan gencatan senjata dan terus melakukan pengeboman yang menargetkan tenda-tenda pengungsian, petugas kemanusiaan dan wartawan. Israel bahkan menghancurkan seluruh fasilitas kesehatan di Gaza.

"Kondisi di Gaza yang dapat kita saksikan melalui foto dan video yang beredar sangat mengerikan. Korban kembali berjatuhan, sementara sebagian besar rumah sakit hancur. Maka sangat penting untuk bisa dilakukan segera evakuasi terutama korban luka dan juga anak-anak yatim piatu,” kata Sukamta, dalam keterangan persnya, Rabu, 9 April 2025.

Bahkan menurutnya, evakuasi korban luka dan anak-anak yatim Palestina perlu diupayakan oleh banyak negara termasuk Indonesia, mengingat jumlahnya yang sangat besar.

"Ada sekitar 120 ribu korban luka-luka, lebih dari 38 ribu anak yatim. Ini jumlah yang sangat besar. Perlu ada bantuan komunitas internasional untuk ikut membantu warga Gaza," ungkapnya.

Selain itu, ia menilai langkah evakuasi korban luka dan anak yatim piatu dari Gaza berbeda dengan ide Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berencana memindahkan warga Gaza. Karena rencana evakuasi yang dilakukan Indonesia hanya bersifat sementara untuk membantu pemulihan luka dan juga trauma healing.

“Seperti yang disampaikan Presiden Prabowo, jika kondisi di Gaza sudah membaik, mereka akan dikembalikan ke tanah airnya,” tegasnya.

Diketahui, menyatakan Indonesia siap mengevakuasi warga Gaza, Palestina, yang terluka akibat serangan brutal di wilayah tersebut. Mereka akan dibawa ke Indonesia untuk mendapatkan perawatan medis. Ia bahkan mengutus Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono untuk mengonsultasikan hal itu dengan pemerintah Palestina.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI