Inflasi Jakarta Maret 2025 Capai 2% Bulanan

Laporan: Tim Redaksi
Rabu, 09 April 2025 | 03:47 WIB
BPS
BPS

SinPo.id -  Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta melaporkan inflasi pada Maret 2025 sebesar 2% secara bulanan (mtm) dan 0,18% secara tahunan (yoy). Penyumbang utama inflasi antara lain sektor makanan, minuman, dan tembakau, serta tarif listrik pra bayar yang kembali normal.

Inflasi di DKI Jakarta pada Maret 2025 tercatat sebesar 2% secara bulanan (mtm) dan 0,18% secara tahunan (yoy), menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta. Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin, mengungkapkan bahwa penyumbang utama inflasi pada bulan Maret ini adalah sektor makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil signifikan.

"Pada bulan Maret 2025, inflasi tercatat sebesar dua persen secara bulanan dan 0,18 persen secara tahunan," ujar Nurul Hasanudin dalam konferensi pers pada Senin (8/4/2025).

Sektor makanan, minuman, dan tembakau menjadi kontributor utama dengan angka inflasi 1,7 persen, yang memberikan andil sekitar 0,34 persen terhadap keseluruhan inflasi. Selain itu, sektor lain yang turut memberikan andil besar adalah tarif listrik pra bayar yang kembali normal setelah masa diskon berakhir. Sektor ini menyumbang inflasi sebesar 1,57 persen pada Maret 2025.

"Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memberikan angka inflasi 0,87 persen dengan andil sebesar 0,06 persen," tambah Nurul.

Komoditas lainnya yang turut mempengaruhi inflasi di Jakarta pada bulan Maret 2025 antara lain bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,11 persen, emas perhiasan 0,06 persen, daging ayam ras 0,05 persen, dan cabai merah dengan andil 0,04 persen.

Namun, beberapa sektor mengalami penurunan harga yang menghasilkan deflasi. Tarif pesawat udara, misalnya, mengalami deflasi sebesar 2,23 persen dengan memberikan andil minus 0,03 persen terhadap inflasi. Begitu pula dengan tarif kereta api yang mengalami deflasi sebesar 3,59 persen, memberikan andil minus 0,02 persen.

Nurul Hasanudin juga menambahkan bahwa meskipun inflasi bulanan cukup tinggi, deflasi di beberapa sektor seperti tarif transportasi membantu menahan angka inflasi keseluruhan. BPS DKI Jakarta akan terus memantau perkembangan harga dan melakukan analisis lebih lanjut untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai perekonomian daerah.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI