Golkar: Titik Temu Prabowo dengan Megawati Adalah Kepentingan Bangsa

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 08 April 2025 | 18:26 WIB
Presiden Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri (SinPo.id/ Antara)
Presiden Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri (SinPo.id/ Antara)

SinPo.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Muhammad Sarmuji menyebut titik temu dari Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ialah kepentingan bangsa.

Ini disampaikan Sarmuji merespons kabar adanya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati pada Senin, 7 April 2025. Kedua tokoh itu diyakini punya tujuan baik untuk bangsa dan negara.

"Sebagai tokoh bangsa titik temunya adalah kepentingan bangsa, ya. Jadi, perbedaan apa pun, beda perspektif seperti apa pun itu, asalkan tujuannya untuk bangsa dan negara pasti ada titik temunya," kata Sarmuji kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 8 April 2025.

Sarmuji menjelaskan kepentingan bangsa yang dimaksud adalah menjaga kondusivitas Tanah Air dari berbagai tantangan, baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Bukan hanya tantangan di dalam negeri, persoalan-persoalan dalam negeri, melainkan juga persoalan global yang saat ini memang sedang tidak baik-baik saja," ucapnya.

Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI itu juga mencontohkan salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia sekarang. Yakni kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

"Perang tarif antara negara-negara besar, dan Indonesia juga kena imbasnya perang tarif Amerika, termasuk juga perang tarif Amerika dan Tiongkok itu bisa membawa dampak yang signifikan bagi bangsa ini," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, cara pandang yang sama dalam menjaga stabilitas di Tanah Air menjadi kunci dalam menghadapi berbagai persoalan tersebut.

Di sisi lain, Sarmuji menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo jika ingin menggandeng PDI Perjuangan (PDIP) ke koalisi pemerintahan. Menurut dia, di luar atau di dalam selama mendukung kepentingan rakyat sama-sama memiliki nilai yang baik.

"Kalau itu tergantung Presiden aja. Kami loyal kepada Presiden. Presiden bagaimana memandang perlu tidaknya masuk kabinet, monggo saja penilaian Presiden seperti apa karena di luar atau di dalam itu sama-sama baik," katanya.

"Di dalam bisa berkontribusi langsung, tetapi di luar juga bisa memberikan konsepsi banding dan bisa memberi kontrol yang dampaknya juga akan baik," timpalnya.

Terlepas dari hal itu, Sarmuji memandang pertemuan Prabowo dengan Megawati sebagai bentuk silaturahmi yang membawa energi positif demi kemajuan bangsa. Dia menyatakan Prabowo yang beriktikad menemui Megawati di kediamannya menunjukkan kerendahan hati seorang Presiden.

"Biasanya Presiden yang disowani, tetapi Pak Prabowo mau berkunjung silaturahmi ke rumah Bu Mega. Mungkin Bu Mega lebih tua dari sisi umur dan pernah menjadi Presiden Indonesia juga. Jadi, itu mencerminkan kerendahan hati beliau," ucap dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI